Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Pemberdayaan Petani Kakao Dikembangkan

Perusahaan produsen produk pertanian internasional, Cargill bersama Mondelez International meluncurkan program yang bertujuan memberikan wawasan dna pelatihan pada sedikitnya 6000 petani kakao berskala kecil untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan tanaman untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan produsen produk pertanian internasional, Cargill bersama Mondelez International meluncurkan program yang bertujuan memberikan wawasan dna pelatihan pada sedikitnya 6000 petani kakao berskala kecil untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan tanaman untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Program kolaborasi yang diberi nama Cocoa Life ini akan diimplementasikan selama 2,5 tahun di Indonesia, dan dimulai di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, dan telah mulai dijalankan sejak Oktober lalu.

Manager Cocoa Life Asia Tenggara Andi Sitti Asmayanti mengatakan program ini bertujuan meningkatkan penghidupan para petani skala kecil dan mendorong penerapan praktik-praktik berkelanjutan dalam melakukan aktivitas perkebunan.

“Kami menganggarkan hibah dari Millennium Challenge yang menjadi dana investasi utama Cargill-Mondelez. Melalui Cocoa Life, kami berencana menjangkau hingga 40.000 petani kakao di Indonesia,” kata Andi dalam keterangan tertulis, Senin (9/11).

Secara spesifik, Andi menjelaskan program akan dilakukan dengan memberikan pelatihan di bidang praktik perkebunan yang baik guna meningkatkan pengetahuan dan mendorong produktivitas tanaman kakao rakyat.

Menurutnya, petani kakao perlu diberi pelatihan mengenai penerapan praktik-praktik yang ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi karbon yang dihasilkan oleh perkebunan kakao.

“Juga akan dilakukan pelatihan mengenai nutrisi dan pembuatan kebun sayuran untuk mendorong diversifikasi pangan dan tambahan pendapatan bagi rumah tangga. Program ini juga akan focus memfasilitasi akses ke pengadaan dan penyaluran sarana produksi,” terang Andi.

Sarana produksi tersebut misalnya pembinitan, pupuk, hingga perlindungan panen, serta pelatihan keuangan untuk mendukung petani melakukan investasi dan mengembangkan perkebunannya secara berkelanjutan.

Managing Director Cargill Cocoa & Chocolate untuk Asia Pasifik, Niels Boetje menyampaikan petani kakao merupakan titik sentral bisnis perusahaan tersebut.

“Kami melakukan program ini melalui interaksi di berbagai tingkat agar menjadi lebih produktif, efisien, sehingga mengembangkan usahanya agar berkelanjutan. Program ini terutama akan mendorong pendayagunaan tanah dan sumber daya alam secara lebih maksimal,” kata Niels.

Adapun, kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang dikembangkan dengan berorientasi pasar ekspor. Ekspor komoditas tersebut rata-rata per tahun mencapai 400.000 ton dengan harga sekitar USS3.000 per ton.

Dirjen Perkebunan Gamal Nasir menyampaikan untuk tahun depan, pemerintah memiliki program pemberdayaan pekebun sebanyak 2.810 petani di 13 provinsi. Pemberdayaan pekebun dilakukan untuk menuju Indonesia sebagai produsen kakao terbesar dunia pada 2020 mendatang.

“Kegiatan pemberdayaan pekebun total 2.810 orang dilakukan bersamaan dengan program-program pengembangan industri kakao lain seperti peremajaan, intensifikasi, dan perluasan lahan kakao,” kata Gamal di Jakarta, Senin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper