Bisnis.com, JAKARTA --- Penghargaan masyarakat Indonesia terhadap sektor pertanian semakin memprihatinkan dengan hijrahnya petani ke kota besar.
Satu lembaga swadaya masyarakat Lingkar Merah Putih Nasional (LMPN) -- yang baru mengganti logo baru berupa padi dan kapas, tangan terbuka menghadap atas, serta daun daun yang berjumlah 34-- mengatakan bagi Indonesia, sebagai negara agraris, peran sektor pertanian sangat penting. Terutama dalam mendukung perekonomian nasional a.l. sebagai penyedia bahan pangan dan penghasil devisa melalui ekspor sejumlah produk pertanian.
Lebih dari itu, mata pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia sangat bergantung pada sektor ini. Namun, ironisnya, penghargaan masyarakat terhadap pertanian relatif rendah dibandingkan dengan sektor lain, seperti industri, pertambangan, dan perdagangan.
Hal itu diperlihatkan dengan banyaknya masyarakat pedesaan yang bermigrasi ke kota untuk bekerja di luar sektor pertanian. Ini disebabkan sektor pertanian, yang selama ini menjadi mata pencaharian mereka, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. "Jika dibiarkan berlarut-larut, sektor pertanian dalam negri akan semakin lesu, dan memicu impor produk pertanian," ujar Endang Rahayu Natadipura, Ketua Umum Lingkar Merah Putih tulis LMPN dalam siaran pers, Kamis (5/11/2015).
Untuk itu, Lingkar Merah Putih Nasional mencoba menawarkan sistem yang mampu mengubah wajah pertanian Indonesia menjadi lebih segar dan modern. Melalui industri pertanian terpadu yang memberdayakan masyarakat secara holistik, yang mengintegrasikan semua komponen pendukung dari mulai pelatihan, pendampingan, kegiatan pasca panen, pemasaran, menyiapkan lembaga keuangan mikro dan sistem informasi tani.
Melalui LKM, petani bisa mengakses permodalan tanpa harus memberikan agunan. Dengan pendampingan, petani bisa secara langsung mengakses informasi dari pendamping profesional.
Adapun sistem informasi tani membuat petani bisa mengakses berbagai informasi yang berkaitan dengan harga sarana produksi, harga produk pertanian, baik itu harga di tingkat konsumen, sampai harga di pasar Induk dengan menggunakan handphone. Melalui handphone tersebut juga petani bisa mengetahui jadwal tanam, jadwal pemupukan, jadwal pegnendalian hama, sampai jadwal panen produk pertaniannya.
Dengan sistem seperti ini LMPN optimistis wajah pertanian indonesia akan berubah menjadi lebih segar dan berenergi. Petani bisa mengendalikan usaha taninya secara profesional hanya dengan handphone yang mereka miliki sehingga orang tidak harus pergi ke kota untuk sejahtera.
Lingkar Merah Putih Nasional ini adalah dari masyarakat dan untuk masyarakat. Aktifitas berkaitan dengan lingkungan, kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan masyarakat sekitarnya.
"Kami ingin memaksimalkan apa yang di butuhkan oleh masyarakat yang belum tersentuh oleh program pemerintah saat ini. Kami ingin bahu membahu dalam menangani setiap masalah yang ada di masyarakat serta mengurangi persoalan-persoalan kerakyatan di tengah masyarakat dengan kegiatan sosial secara holisitk."
Untuk mencapai tujuan kami, Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkar Merah Putih Nasional melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
-Mendukung pengembangan dan pembentukan ekonomi kerakyatan yang inklusif di seluruh Indonesia
- Memfasislitasi tumbuh kembangnya kelembagaan rakyat yang kuat, yang bersifat sektoral
- Menyelenggarakan pendidikan dan latihan untuk memberdayakan usaha ekonomi kerakyatan dengan tampilan ke publik luas, dalam arti semakin “go public” ke masyarakat, sehingga posisi dan peran LSM mampu lebih dirasakan oleh masyaraka
Menurut Endang, LMPN adalah lembaga yang berskala nasional dan saat ini semakin berkembang sampai mencakup kesemua 34 provinsi. Saat ini LMPN sudah mendirikan Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang di DKI Jakarta, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Semarang, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Jawa Timur.