Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kiat Ekspor ke Uni Eropa dan China

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengharapkan para pengusaha lebih memahami strategi ekspor ke Uni Eropa dan China agar kinerja ekspor untuk produk dalam negeri meningkat.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo/jokowinomics.com
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo/jokowinomics.com

Bisnis.com, JAKARTA --- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengharapkan para pengusaha lebih memahami strategi ekspor ke Uni Eropa dan China agar kinerja ekspor untuk produk dalam negeri meningkat.

"Pengusaha Indonesia harus lebih memahami strategi ekspor ke Uni Eropa dan China agar ekspor nasional makin meningkat," kata Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo dalam sosialisasi tentang Indonesia Technical Requirements Information System (INATRIMS) di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Sosialisasi dilakukan kepada anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dengan tema "Peningkatan Akses Pasar Ekspor ke Uni Eropa dan China melalui INATRIMS" dimana sosialisasi tersebut merupakan tindak lanjut nota kesepahaman antara Kemendag dengan APINDO untuk membina dan mengembangkan pelaku usaha nasional dalam upaya peningkatan ekspor.

"Direncanakan pada 2015 ini INATRIMS dikembangkan juga untuk negara Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Korea Selatan," tambah Widodo.

Widodo menjelaskan, INATRIMS merupakan portal berbahasa Indonesia yang berisi persyaratan dan regulasi teknis negara tujuan ekspor. INATRIMS lahir dari implementasi salah satu bantuan Uni Eropa melalui Trade Support Program II (TSP II) pada 2009.

Melalui TSP II, Uni Eropa membantu memfasilitasi ekspor Indonesia ke pasar internasional, meningkatkan infrastruktur mutu ekspor, dan meningkatkan keberterimaan produk Indonesia di pasar internasional yang salah satunya ialah program pembangunan sistem informasi tentang persyaratan dan regulasi teknis negara tujuan.

INATRIMS dikembangkan bersama delapan kementerian atau lembaga, yaitu Kemendag, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dalam sosialisasi tersebut, anggota Apindo yang menjadi peserta adalah para pelaku usaha yang terdiri dari UKM atau IKM yang belum pernah melakukan ekspor, tetapi memiliki komitmen untuk ekspor, dan pelaku usaha yang berorientasi ekspor namun masih menghadapi kendala persyaratan memasuki pasar suatu negara.

Widodo mengungkapkan, UKM memiliki peranan penting dalam laju pertumbuhan perekonomian masyarakat. UKM membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru.

"UKM memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. Oleh karena itu perkembangan UKM di Indonesia perlu mendapat perhatian yang khusus dan dukungan informasi akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku UKM dengan elemen daya saing usaha," ujar Widodo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper