Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Pemerintah Merevegatis Lahan Gambut

Pemerintah berencana melakukan revegetasi di lahan gambut dengan melakukan penanaman pohon sagu, jelutung, rotan, dan pulai.
Lahan gambut. /cwacwa
Lahan gambut. /cwacwa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana melakukan revegetasi di lahan gambut dengan melakukan penanaman pohon sagu, jelutung, rotan, dan pulai.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pemerintah berupaya untuk mengambil langkah penataan gambut secara keseluruhan. Salah satunya dengan melakukan revegetasi di lahan gambut.

"Presiden beberapa kali bicara ke saya, coba Bu Nurbaya pikirkan selain aspek teknis penataan seperti ini, lakukan revegetasi dengan sagu," kata Siti menirukan pernyataan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Selasa (3/10/2015).

Selain sagu, tanaman yang cocok ditanam di lahan gambut tanpa perlu membuat saluran drainase atau kanal antara lain jelutung, rotan, dan pulai.

"Sebetulnya harga sagu kan juga tinggi ya. kalau perlu dipikirkan sekaligus industri-industri kecilnya," ujarnya. 

Oka Karyanto, ahli kehutanan UGM, mengatakan kelompok masyarakat perlu ikut dilibatkan dalam pengelolaan gambut lestari. Apabila Karhutla terus terjadi di areal gambut, 10% lahan gambut di pesisir akan lenyap lantaran amblas. 

"Masyarakat kecil perlu diberi ruang gerak sebagai model bahwa dengan pengelolaan tanpa pengeringan kanalisasi dengan komoditas-komoditas yang tidak kalah berharganya dengan sawit dan HTI," tuturnya. 

Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, presiden memberikan arahan agar wilayah Papua mendapat perhatian serius. Pasalnya, kejadian Karhutla mulai terjadi di Kabupaten Merauke dan Mappi, Papua.

"Papua harus dipikirkan secara serius karena pada tahun ini juga terkena asap cukup parah. Karena dampaknya asap di beberapa lokasi terpencil yang dijangkau pesawat, suplai logistik bisa terhenti," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper