Bisnis.com, BANDUNG - PT Belaputera Intiland, selaku pengembang Kota Baru Parahyangan, optimistis penjualan properti akan kembali membaik mulai awal 2016 meskipun tidak bisa cepat.
Marketing Manager PT Belaputera Intiland Raymond Hadipranoto mengatakan kinerja penjualan properti secara keseluruhan melemah akibat perlambatan ekonomi dan gejolak rupiah.
"Penjualan rumah selama 2015 bisa dibilang turun hingga 40%. Saat ini, meski dolar sudah turun dampaknya ke sektor riil belum terasa," katanya kepada Bisnis, Selasa (3/11/2015).
Meski tak menyebut angka pasti penjualan, Raymond tak membantah bahwa penjualan rumah sepanjang tahun ini tak lebih dari Rp60 miliar. Padahal dalam kondisi normal bisa mencapai Rp90 miliar.
Meski begitu, melihat fundamental ekonomi nasional yang terbilang kuat ditopang perbankan yang masih sehat membuatnya optimistis penjualan properti akan kembali normal walaupun tidak dalam waktu cepat.
"Dari titik nadir untuk bisa kembali ke semula itu perlu waktu. Apalagi pemerintah telah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan," ujarnya.
Menurutnya, saat ini harga komponen perumahan telah kembali turun seperti besi dan lain sebagainya, sehingga tidak ada alasan bagi pengembang untuk menaikan harga jual.
Saat ini, Belaputera tengah memasarkan perumahan dengan rentang harga Rp1,2 miliar dengan ukuran 65/126 hingga Rp9 miliar untuk dimensi 348/900.
"Yang jadi persoalan adalah sejauh mana pengembang itu memegang komitmen terhadap proyeknya. Kami sendiri terus melakukan pembangunan seperti ruko, rumah, infrastruktur klaster dan sport club," ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan saat ini perusahaanya sedang mematangkan persiapan menggarap proyek baru pembangunan aparatemen murah seharga Rp340 jutaan di lokasi dekat Kampus Universitas Maranatha, Bandung.