Bisnis.com, JAKARTA – Grup Wilmar membantah tudingan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) yang menyebutkan area konsesi milik 27 perusahaan kelompok bisnis mengalami kebakaran.
“Walhi tidak punya data akurat yang menuduh kebakaran berasal dari wilayah konsesi kami,” kata Komisaris Grup Wilmar M.P Tumanggor di Jakarta, hari ini, Jumat (16/10/2015).
Dia mengatakan Grup Wilmar terbuka atas kritik dan masukan dari pihak luar. Namun, lanjut Tumanggor, tudingan Walhi dilakukan tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke konglomerasi milik Martua Sitorus itu.
Awal bulan lalu Walhi merilis penyataan bahwa area konsesi milik 27 anak usaha Wilmar terindikasi memiliki titik api (hotspot) yang memicu kebakaran. Manajer Kampanye Walhi Edo Rakhman menuturkan mayoritas kebakaran di lima provinsi terjadi di area konsesi perusahaan besar.
Lima provinsi itu adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Sebanyak 5.669 titik api ditemukan di area hutan tanaman industri sementara 9.168 titik api di perusahaan perkebunan.
“Hasil overlay titik api dengan konsesi perusahaan di Jambi, Sumsel, Riau, dan Kalteng menunjukkan perusahaan Grup Wilmar dan Sinar Mas paling banyak berkontribusi terhadap keseluruhan jumlah titik api. Wilmar 27 perusahaan dan Sinar Mas 19 perusahaan,” katanya beberapa waktu lalu.