Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBIAYAAN KPR: BTN Semarang Optimistis Salurkan Rp1,1 T

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Semarang optimistis dapat merealisasikan kredit pemilikan rumah senilai Rp1,1 triliun hingga akhir tahun, menyusul kebijakan Bank Indonesia menurunkan uang muka pembelian rumah 10%.
Proyek perumahan sederhana/Bisnis
Proyek perumahan sederhana/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Semarang optimistis dapat merealisasikan kredit pemilikan rumah senilai Rp1,1 triliun hingga akhir tahun, menyusul kebijakan Bank Indonesia menurunkan uang muka pembelian rumah 10%.

Pelonggaran tersebut ditujukan untuk KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) yang tertuang di PBI No. 17/10/PBI/2015 tentang rasio loan to value (LTV) dan FTV untuk kredit atau pembiayaan properti yang mulai berlaku sejak 18 Juni 2015.

Pada aturan yang baru besaran uang muka diturunkan sebesar 10% dari semula 30% menjadi 20% untuk perbankan konvensional dan 5% untuk perbankan syariah dari semula 20% menjadi 15%.

Kepala Cabang BTN Semarang Dante S. Nugroho mengatakan kebijakan relaksasi dari BI cukup berpengaruh pada penyaluran KPR. Apalagi, pemerintah mendukung penuh para pengembang properti untuk menggenjot pembangunan hunian. 

Menurutnya, penjualan rumah di kota besar seperti Semarang Jateng masih banyak diminati konsumen, sehingga target penyaluran KPR senilai Rp1,1 triliun bisa terealisasi sampai akhir 2015. 

“Dampaknya [relaksasi LTV] ada. Makanya, kami optimistis penyaluran KPR bakal terealisasi sepenuhnya,” terang kepada Bisnis, Jumat (16/10/2015). 

Dia menerangkan target kredit rumah skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di wilayahnya Rp400 miliar untuk pembangunan rumah bagi kalangan menengah dengan asumsi bisa terbangun sebanyak 4.000 unit.

Permintaan rumah bersubsidi, lanjutnya, di wilayah Jawa Tengah cukup meningkat setiap tahun mengingat angka kekurangan kepemilikan rumah (backlog) masih cukup tinggi. 

Data Real Estate Indonesia (REI) Jateng memperkirakan angka backlog di wilayah ini mencapai 1,5 juta atau 10% dari total nasional diangka 15 juta. 

Ketua REI Jateng MR Prijanto menghendaki lembaga perbankan mempercepat proses pencairan KPR baik nonsubsidi maupun bersubsidi. 

Selama ini, ujarnya, para pengembang properti berupaya memenuhi target pembangunan seperti yang ditargetkan pemerintah dalam program sejuta rumah. 

“Kami ingin proses penyaluran KPR tidak terlalu lama, apalagi pengembang juga mengejar target membangun 12.000 unit rumah,” terangnya. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper