Bisnis.com, PEKANBARU – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Riau menunggu gebrakan dari Pemerintahan Jokowi – JK dalam rangka deregulasi perizinan khususnya bagi sektor industri.
Ketua Dewan Pengurus Provinsi Apindo Riau Wijatmoko Rah Trisno mengatakan lewat paket kebijakan ekonomi jilid I telah diberikan sejumlah kebijakan deregulasi, tetapi belum menyentuh semua sektor industri dan fokus pada peningkatan investasi bidang properti.
“Oleh sebab itu Apindo Riau masih menunggu gebrakan lanjutan dari Jokowi antaralain pemangkasan izin bidang lainnya dan tidak hanya di sektor properti,” katanya kepada Bisnis, Kamis (15/10).
Wijatmoko mengatakan paket ekonomi jilid I hingga jilid 3 memang cukup berpengaruh, apalagi penurunan sejumlah biaya operasional dapat dilakukan setelah pemerintah memutuskan menurunkan harga solar, hingga tarif listrik industri.
Dengan sejumlah kebijakan itu kata dia, pihaknya masih menunggu apakah produsen berani menurunkan harga barang setelah mendapatkan insentif lewat kebijakan pemerintah tersebut.
Menurutnya, bila produsen bisa menurunkan harga barang terutama yang berkaitan langsung dengan konsumen, tentu akan dapat mendorong menggeliatnya ekonomi riil.
“Ini yang sedang kami tunggu, kalau produsen mau menurunkan harga barang, ini pengaruhnya cukup besar dan ekonomi riil akan semakin menggeliat,” katanya.
Sementara itu nilai tukar rupiah yang mulai menguat ke level di atas Rp13.500 memberikan harapan positif kepada pengusaha bila tetap stabil dan terus menunjukkan penguatan, bukan malah membalik ke posisi lemah dan turun kembali.
Wijatmoko menilai publik jangan terlalu optimistis sebab penguatan rupiah saat ini lebih didominasi faktor eksternal yaitu kebijakan bank sentral AS The Fed yang menunda kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Sebelumnya Bank Indonesia Perwakilan Pekanbaru menilai paket kebijakan ekonomi jilid 3 yang telah dikeluarkan pemerintah pusat mampu mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru Irwan Mulawarman mengatakan saat ini nilai tukar rupiah yang terus menguat ke posisi di atas Rp13.900 saat ini salah satunya didorong oleh paket kebijakan ekonomi jilid III.
“Ada pengaruhnya, karena pada jilid III ini pemerintah menurunkan harga solar, tarif listrik, dan kemudahan kredit usaha rakyat, dan kebijakan ini memang langsung menyentuh pada dunia usaha,” katanya.
Pekan lalu pemerintah pusat telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid 3 yang memberikan penekanan pada penurunan harga energi dan perbaikan iklim usaha. Di antaranya yaitu menurunkan harga solar, listrik industri, harga gas, dan menambah luas cakupan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga menyederhanakan perizinan lahan dan pertanahan untuk menanamkan modal.