Bisnis.com, TANGERANG—Menghadapi perdagangan bebas pada tahun-tahun mendatang, Indonesia harus mempercepat upaya untuk meninggalkan ekspor bahan mentah.
Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani mengatakan akan jauh lebih baik jika dilakukan proses penghiliran penuh atas berbagai komoditas ekspor. Jika ini tidak bisa dijangkau setidaknya di dalam negeri dibuat sampai menjadi produk setengah jadi.
“Era kedepan adalah rantai pasok global, memang tidak bisa semua barang diproduksi di sini. Tapi minimal ada intermedite product,” tuturnya, di Tangerang, Selasa (13/10/2015).
Salah satu sektor yang mendesak harus diperdalam penghilirannya adalah pertambangan. Kelancaran pembangunan smelter merupakan salah satu kunci peningkatan penghiliran industri.
Pabrik pengolahan dan pemurnian akan menghasilkan nilai tambah lebih besar di dalam negeri. Manakala pembangunan smelter mundur dari jadwal ideal maka program penghiliranpun tertunda.
Dari sedikitnya 27 proyek smelter terdapat tujuh proyek pabrik pengolahan dan pemurnian beroperasi mulai 2017. Sementara proyek lain ada yang sudah beroperasi dan ada pula yang baru mulai beroperasi pada 2018 dan 2019.
Setelah memperdalam penghiliran, selanjutnya pemerintah harus mengarahkan pelaku bisnis untuk menjajaki pasar ekspor baru. Mereka tidak bisa terus mengandalkan Amerika Serikat dan China maupun pasar Asia Tenggara.
“Harus mulai dirintis penjajakan pasar baru, seperti ke Brasil, Afrika Selatan, dan memperdalam penguasaan pasar di Timur Tengah,” ucap Aviliani. Negara yang dibidik sebaiknya yang selama ini belum banyak diseriusi tetapi potensial.