Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persulit Impor Ban, Thomas Sebut Regulasi Importasi Ban Salah Sasaran

Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong menyatakan deregulasi ketentuan impor ban diperlukan untuk mendukung kebutuhan industri dalam negeri dan meningkatkan investasi pada sektor tersebut.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong/Antara
Menteri Perdagangan Thomas Lembong/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong menyatakan deregulasi ketentuan impor ban diperlukan untuk mendukung kebutuhan industri dalam negeri dan meningkatkan investasi pada sektor tersebut.

Kendati memiliki tujuan yang baik yaitu untuk mendukung berkembangnya industri di dalam negeri, ketentuan impor ban yang sebelumnya diatur dalam Permendag No.45/M-DAG/PER/6/2015 tentang Ketentuan Impor Ban tersebut justru salah sasaran.

Alasannya, dengan mempersulit importasi, kebijakan tersebut justru menghambat kelancaran industri lain seperti industri pesawat dan industri pertambangan yang alat beratnya masih membutuhkan pasokan ban impor.

Di sisi lain, kebijakan tersebut juga membuat sejumlah perusahaan ban multi nasional yang tadinya berencana melakukan investasi triliunan rupiah menangguhkan rencana tersebut. “Itu contoh kebijakan yang salah sasaran,” kata Thomas, Selasa (29/9/2015).

Pada hari ini, Kementerian Perdagangan mencabut regulasi tersebut dengan menerbitkan Permendag No.78/M-DAG/PER/9/2015 tentang Pencabutan Atas Permendag No.45/M-DAG/PER/6/2015 tentang Ketentuan Impor Ban.

Dengan adanya pencabutan regulasi tersebut, Thomas mengaku optimis bahwa investasi yang ditangguhkan tersebut akan bisa kembali mengalir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper