Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Minta Sebaran Benih IPB 3S Diperluas jadi 50.000 Ha

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan tambahan luas sebaran benih padi IPB 3S menjadi 50.000 hektare dari saat ini 500 hektare. Target ini diharapkan dapat segera terpenuhi hingga akhir tahun ini.

Bisnis.com, KARAWANG – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan tambahan luas sebaran benih padi IPB 3S menjadi 50.000 hektare dari saat ini 500 hektare. Target ini diharapkan dapat segera terpenuhi hingga akhir tahun ini.

Pasalnya, dari uji coba benih padi IPB 3S pada lahan seluas total 500 hektare di dua kecamatan di Kabupaten Karawang yaitu Kec. Banyusari dan Kec. Cilamaya Wetan, benih IPB 3S terbukti dapat ditanam di musim kering dengan produktivitasnya cukup tinggi.

“Sekarang ujicobanya itu 500 hektare, kami minta pihak IPB untuk memperluasnya hingga 50.000 hektare tahun ini juga, jangan tahun depan. Nanti akan disebar juga benih unggul lain seperti Inpara 10 dan Inpara 30,” ungkap Amran dalam kunjungannya ke Karawang, Jumat (25/9/2015).

Adapun, benih IPB 3S yang dikembangkan oleh para ilmuwan Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai ditanam petani sejak Juli lalu dan mulai panen pada bulan ini. Produktivitas tanaman padi tersebut berkisar 7-11 ton per hektare, lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu sebesar 5 ton per hektare.

Padahal, seperti kita ketahui, Indonesia mengalami el nino sejak akhir Juni hingga saat ini yang menyebabkan ratusan ribu hektare sawah mengalami gagal panen (puso). Keberadaan varietas yang dapat tumbuh di tengah minimnya air, diharapkan dapat menjawab tantangan pemenuhan pangan di musim kemarau.

Sementara itu, Koorinator UPSUS (Upaya Khusus) peningkatan produksi padi Jawa Barat Banun Harpini mengatakan Kabupaten Karawang merupakan daerah potensial untuk memasok konsumsi beras karena penambahan luas tanam Provinsi Jawa Barat mencapai 25.000 hektare.

“Nanti varietas benih IPB 3S akan dievaluasi lagi, apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya yang sekarang diujicoba itu memang bulirnya lebih banyak tapi pupuk ureanya harus dicek lagi karena kalau berlebihan, tanaman padinya terlalu tinggi sehingga mudah rebah kalau diterpa angin,” kata Banun.

Menurut Banun, Kabupaten Karawang memang salah satu kabupaten yang dapat diselamatkan dari el nino karena air dari waduk Jatiluhur mengalir lancar. Dengan produksi yang tidak terdampak kekeringan tersebut.

Dengan konsitensi produksi tersebut, Perum Bulog Divisi Regional Karawang mengaku masih dapat menyerap 300-600 ton gabah per hari, lebih tinggi dari serapan periode sama tahun sebelumnya yaitu 50-100 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper