Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian enggan berkomentar terkait dampak pelamahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini, Jumat (25/9/2015) ditutup Rp14.690.
Saleh Husin, Menteri Perindustrian, selaku pembina industri nasional, mengatakan untuk memperkuat nilai tukar rupiah, pemerintah terus mendorong penggunaan produk lokal dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“Dampak nilai tukar tanya Menteri Keuangan saja, saya tidak tahu, saya tidak mau berkomentar,” ujarnya kepada awak media, Jumat (25/9/2015).
Berbeda dengan Kemenperin, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah belum berdampak terhadap realisasi investasi di Tanah Air.
Franky Sibarani, Kepala BKPM, mengatakan ketahanan realisasi investasi terhadap pelemahan nilai tukar ada batas. Namun, hingga saat ini investor yang telah memasuki tahap konstruksi menyatakan pelemahan rupiah tidak berdampak pada pembangunan.
“Perlemahan nilai tukar juga belum mendongkrak investasi. Tetapi dari komunikasi kami dengan seluruh investor yang dalam tahap konstruksi, pelemahan rupiah belum menimbulkan masalah, tetapi tentu ini ada limit nya” ujarnya.
Khusus bagi investor yang berorientasi ekspor, lanjutnya, sejumlah perusahaan meminta pemerintah memberi bantuan agar proses konstruksi dapat berjalan cepat. Dengan demikian, perusahaan dapat segera berproduksi.
Saat ini, lanjutnya, sesuai dengan arahan presiden untuk mempercepat proses perizinan, BKPM tengah menyusun skema perizinan tertentu yakni dari izin prinsip hingga pendirian PT dapat selesai dalam tiga jam, hal ini lebih cepat dari Dubai yang memproses perizinan dalam satu hari.