Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teknologi Ini Akan Diterapkan Batan ke Industri Nasional

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian dalam menerapkan hasil penelitian teknologi berbasis nuklir untuk pengembangan industri nasional.nn
Selain digunakan untuk makanan, irradiator juga untuk memproduksi plastik biodegradable. /Batan
Selain digunakan untuk makanan, irradiator juga untuk memproduksi plastik biodegradable. /Batan

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian dalam menerapkan hasil penelitian teknologi berbasis nuklir untuk pengembangan industri nasional.

Djarot Sulistio Wisnubroto, Kepala Batan, mengatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan Kemenperin dalam teknologi pengolahan logam tanah jarang, boron neutron capture therapy (BNCT) atau teknologi pengobatan tumor otak dan lainnya.

“Kami juga menawarkan penggunaan teknologi irradiator untuk meng-irradiasi komoditas ekspor hasil alam seperti udang, makanan olahan dan lainnya. Dengan irradiasi kualitas produk semakin baik,” tuturnya, Senin (21/9/2015).

Menurutnya, negara tujuan ekspor hasil laut Indonesia seperti Eropa tidak mengizinkan impor produk tanpa di-irradiasi terlebih dahulu. Dengan demikian, selama ini eksportir Indonesia melakukan irradiasi di Belgia.

Saat ini, terdapat dua irradiator di Indonesia yakni milik penanaman modal asing (PMA) di Cikarang serta milik BATAN. Irradiator milik swasta tersebut telah komersial sementara milik Batan belum terbuka untuk umum.

Irradiator buatan Batan dibangun dengan nilai investasi Rp90 miliar. Kemenperin bersama dengan Batan berencana memproduksi irradiator di sejumlah wilayah. Dalam hal ini, Batan bersama dengan Kemenperin telah membuat peta jalan kerja sama.

Dalam jangka pendek, Batan dengan Kemenperin akan mengembangkan teknologi pengolahan tanah jarang, smenetara jangka panjang akan mengembangkan BNCT atau teknologi nuklir untuk pengobatan tumor otak.

Saat ini, kapasitas irradiator milik Batan jika dikomersialisasikan hanya mampu melayani sekitar 2% dari potensi komoditas yang nasional. Oleh karena itu, ke depan Batan akan membangun irradiator di Serpong, Banten.

Sebagian besar komponen irradiator buatan BATAN diproduksi di dalam negeri. Hanya satu komponen yang diproduksi di China atau India yakni radioaktif yang hanya dapat diproduksi menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Setio Hartono, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemeperin, mengatakan Kemenperin tengah bekerja sama dengan BATAN dalam teknologi pengolahan logam tanah jarang, BNCT, serta irradiator yang akan disosialisasikan kepada dunia usaha.

“Ini sinergi Kemenperin dengan Batan. Untuk BNCT akan dibuat tim besar berisi Kemenkes, BPOM, Kemenperin, dan Batan. Selain digunakan untuk makanan, irradiator juga untuk memproduksi plastik biodegradable. Dengan teknologi ini, plastik yang diirradiasi dapat cepat terurai,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper