Bisnis.com, DENPASAR --Komoditas rumput laut yang anjlok harganya membuat sejumlah petani resah dan seakan kehilangan gairah.
Sebagian warga yang berprofesi sebagai petani rumput laut di wilayah pulau Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung tidak merasakan lagi keuntungan dari bertani rumput laut karena harga jualnya yang saat ini menurun drastis.
Gede Gita, salah satu petani rumput laut di Nusa Lembongan mengatakan, setahun ini harga rumput laut hanya Rp5.000 per kilogram yang sebelumnya berada di kisaran Rp10.000 per kilogram hingga Rp15.000 per kilogram.
Dia mengaku bahwa sepanjang hidupnya selama kurang lebih 30 tahun dihabiskan sebagai petani rumput laut. Meski harga rumput laut anjlok, pihaknya mengaku tetap bertahan sebagai petani rumput laut dikarenakan susah berpaling ke profesi lainnya.
"Sudah ada setahun ini harga rumput laut menurun dari Rp10.000 per kilogram menjadi Rp5.000 per kilogramnya. Walau harganya sangat murah tapi saya tetap menjalani kegiatan bertani rumput laut karena tidak ada pekerjaan lain yang saya bisa ambil," ujarnya.Di samping usia yang sudah tua dan tidak memiliki keahlian lainnya, dia mengaku tidak bisa beralih dari profesi petani rumput laut.
Beberapa rekannya sesama petani rumput laut akhirnya memilih untuk menjadi pekerja di sektor pariwisata. Mereka menganggap hasil dari budidaya rumput laut kurang menjanjikan.
Namun, Gede Gita merasa tak lagi punya pilihan. Ia tetap setia bertani rumput laut untuk memasok industri kosmetik yang seakan tak pernah mengenal kata harga anjlok.
Berbekal kesetiaan, Gede Gita hanya mampu menghasilkan uang alakadarnya. Meski begitu, ia berharap ke depan pendapatannya bisa meningkat.
"Dari hasil budidaya rumput laut untuk kosmetik ini, saya mampu mengumpulkan sekitar Rp1 juta per bulannya dan kami para petani berharap nantinya dapat meningkat lagi," ungkapnya, Sabtu (12/9/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
