Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Semen Agustus Naik, Tapi Sepanjang Tahun Ini Kinerja Masih Negatif

Asosiasi Semen Indonesia menyatakan konsumsi semen pada Agustus 2015 melonjak 14,7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sehingga total penjualan sepanjang tahun yang pada Juli -4,2% kini tersisa -0,3%.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Semen Indonesia menyatakan konsumsi semen pada Agustus 2015 melonjak 14,7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sehingga total penjualan sepanjang tahun yang pada Juli -4,2% kini tersisa -0,3%.

Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), mengatakan lonjakan konsumsi ini mengindikasikan mulai bergeraknya pembangunan infrastruktur, perumahan, apartement, serta cairnya anggaran pembangunan milik pemerintah daerah.

“Lonjakan konsumsi pada Agustus juga karena tidak ada hari libur dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, cairnya dana pemerintah daerah terlihat dari permintaan semen di Sulawesi Selatan, Lampung, Jambi, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Selatan-Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat yang dirata-rata naik di atas 20%,” tuturnya kepada Bisnis.com, Kamis (10/9/2015).

Lebih detail, pada Agustus konsumsi semen di Pulau Sumatra mencapai 1,15 juta ton atau melonjak 21,4% dari bulan yang sama tahun lalu. Kemudian konsumsi di Pulau Jawa mencapai 3,04 juta ton atau naik sebesar 14,9%.

Selain itu, konsumsi semen di Sulawesi pada bulan lalu mencapai 400.000 ton atau naik 8,1%, Bali dan Nusa Tenggara mencapai 310.000 ton atau naik 14,5%, Maluku dan Papua mencapai 99.000 ton atau meningkat 11,2%.

Adapun konsumsi terendah dialami oleh Kalimantan yang hanya mencapai 370.000 ton atau meningkat 2,6%. Dengan demikian, secara keseluruhan total konsumsi pada Agustus 2015 mencapai 5,34 juta ton atau lebih tinggi 14,7% dibandingkan tahun lalu.

Jika ditotal sejak Januari hingga Agustus 2015, maka konsumsi semen mencapai 37, 26 juta ton atau -0,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu, ASI berharap konsumsi pada September hingga Desember melanjutkan peningkatan untuk memperbaiki kinerja tahunan.

“Jika proyek infrastruktur dan anggaran pembangunan di daerah berjalan dengan cepat dan sesuai target pemerintah, maka konsumsi semen secara tahunan dapat naik 4% hingga 6%, sehingga konsumsi sepanjang 2015 dapat lebih tinggi dari tahun lalu,” katanya.

Konsistensi peningkatan konsumsi semen, lanjutnya, diperlukan seiring dengan beroperasinya sejumlah pabrik semen seperti Holcim yang telah beroperasi pada Agustus lalu dengan kapasitas 1,7 juta ton, kemudian akan disusul oleh semen Bima dengan kapasitas 1,5 juta ton, semen Merah Putih dengan kapasitas 3,6 juta ton serta Siam semen dengan kapasitas 1,7 juta ton per tahun.

Oleh karena itu, lanjutnya, produsen semen dalam negeri mengharapkan pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik, karena penurunan realisasi pembangunan akan merugikan pengusaha. Sementara di sisi lain pasar ekspor belum menunjukkan peningkatan permintaan.

Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., mengatakan jika pertumbuhan konsumsi semen setiap bulan konsisten mencapai 12%, maka pertumbuhan sepanjang tahun akan positif.

“Tetapi perlu diketahui perbandingan dengan Agustus tahun lalu kurang sepadan, karena masa lebaran idul fitri 2014 berada di akhir Juli hingga awal Agustus. Kendati demikian kami senang peningkatan konsumsi telah terasa tiga pekan terakhir,” tuturnya.

Menurutnya, proyek infrastruktur pemerintah maupun swasta baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa telah berjalan. Untuk mengompensasi penurunan penjualan yang hingga Juli 2015 hampir mencapai 5%, maka dibutuhkan pertumbuhan 10% di sisa bulan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper