Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menunda peluncuran paket kebijakan ekonomi untuk mendorong masuknya valuta asing, sehingga bisa mendongkrak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pemerintah mengumumkan deregulasi yang menyangkut 154 peraturan. Untuk itu, pihaknya akan mengumumkan deregulasi terlebih dahulu sebelum meluncurkan paket kebijakan ekonomi.
“Yang terjadi adalah yang akan diumumkan terlebih dahulu adalah deregulasi, sedangkan paket kebijakan ekonomi pada kesempatan berikutnya,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Darmin menuturkan pemerintah akan mengeluarkan kebijakan fiskal, kepemilikan warga negara asing terhadap apartemen, debt to equity ratio dan aturan pajak untuk perusahaan yang mengajukan pinjaman luar negeri. Hal tersebut dilakukan untuk memproteksi dari kemungkinan gagal bayar.
Menurutnya, pemerintah juga akan mengatur ulang impor sapi, agar tidak hanya mendatangkan sapi bakalan, tetapi juga harus indukan. Bahkan pemerintah juga akan memperluas wilayah asal sapi yang diimpor Indonesia.
“Ke depan, impornya itu menurut zona. Misalnya di India, walaupun tidak sepenuhnya bebas penyakit mulut dan kuku, tapi ada daerah yang bebas dan ringan persoalannya,” ujarnya.
Pemerintah sebelumnya menyiapkan paket kebijakan ekonomi untuk memperlancar kegiatan ekonomi nasional, dan mendorong masuknya valuta asing dari luar negeri.
Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta menterinya menyiapkan paket kebijakan besar untuk memperbaiki kondisi perekonomian nasional.
“Presiden meminta dan sudah merinci satu paket kebijakan besar yang harus sudah keluar pekan depan,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8).
Darmin menuturkan paket kebijakan ekonomi yang disiapkan tersebut menyangkut sektor riil, keuangan, deregulasi, tax holiday, dan beberapa kebijakan baru untuk memperlancar kegiatan ekonomi di dalam negeri, serta mendorong masuknya valuta asing dari luar negeri.