Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Perlu Optimalisasi Resi Gudang Komoditas Agro

Pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat diminta secara serius menggarap sistem resi gudang untuk komoditas agro dalam rangka meningkatkan daya saing komoditas pertanian dan meningkatkan transaksi di pasar lelang agro.
Gudang penyimpanan gabah/Antara
Gudang penyimpanan gabah/Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat diminta secara serius menggarap sistem resi gudang untuk komoditas agro dalam rangka meningkatkan daya saing komoditas pertanian dan meningkatkan transaksi di pasar lelang agro.

Manajer Lelang Koperasi Pasar Lelang Jabar Yoke D.J. Sidiq mengatakan selama semester I/2015 pasar lelang Jawa Barat baru dua kali menggelar lelang komoditas agro dari target sebanyak 20 kali dalam setahun.

Pasalnya, dari 27 kabupaten/kota di provinsi tersebut baru tiga kabupaten yang menjalankan resi gudang.

"Lelang pada April berhasil membukukan penjualan Rp1,2 miliar dan terakhir pada Mei justru nihil. Hanya ada tiga komoditas yang kami prioritaskan untuk dilelang di antaranya beras, teh dan kopi," katanya, Selasa (1/9/2015).

Dia menjelaskan alasan dipilihnya tiga komoditas tersebut lantaran pasar dan pemainnya sudah sangat luas sehingga tidak akan kesulitan dalam mempertemukan penjual dan pembeli.

Resi gudang sangat penting karena dengan sistem tersebut membantu mengangkat posisi tawar petani di hadapan pembeli/tengkulak. Di samping itu, petani pun akan terhindar dari kerugian akibat jatuhnya harga dan monopoli oleh tengkulak. 

"Resi gudang sejauh ini belum maksimal. Hal ini karena kepercayaan sistem resi gudang belum maksimal. Para petani seringkali menganggap dengan resi gudang ribet dan tidak adanya sarana penyimpanan. Padahal sebenarnya jadi lebih mudah," ujarnya.

Saat ini di Jabar baru ada 11 gudang untuk menampung 12 komoditas agro. Tetapi, baru tiga kabupaten yang mengelolanya dengan baik di antaranya Kabupaten Cianjur, Subang dan Garut.

"Cianjur dan Subang itu prioritas agronya adalah beras. Sedangkan Garut lebih ke jagung. Kabupaten Bandung belum ada, saya sarankan bisa nge-link ke Purwakarta saja," tuturnya.

Dia mengungkapkan pasar lelang agro yang sudah hadir di Jabar sejak 2002, diperkirakan sudah membukukan transaksi hingga triliunan rupiah. Setiap kali lelang biasanya berhasil membukukan hingga ratusan miliar.

"Pada umumnya yang banyak dilelangkan adalah beras, jagung, kopi dan rempah-rempah. Produki pertanian yang bisa dilelangkan dan resi gudang pada umumnya komoditas yang tahan minimalnya enam bulan," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustri dan Perdagangan Kabupaten Bandung Ayi Koswara meminta para petani kopi di wilayahnya agar menjadikan pasar lelang sebagai wahana meningkatkan nilai jual komoditas hasil panennya.

"Awalnya di Kabupaten Bandung ada dua komoditas agro, tetapi akhirnya difokuskan untuk kopi saja, karena hasilnya paling banyak dan tersebar di sejumlah daerah seperti Pangalengan, Ciwidey dan Ciparay," jelasnya.

Selama ini kopi dari Kabupaten Bandung hanya mengharumkan daerah lain, karena petani tidak bisa mengekspor secara langsung tetapi sebagian besar melalui Medan dan Surabaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdi Ardia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper