Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan meminta operator transportasi dalam negeri bersiap-siap dan meningkatkan profesionalitasnya untuk menghadapi pasar tunggal Asean dalam rangka Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo mengatakan manajerial pelayanan yang baik, maka transportasi domestik akan lebih menarik, sehingga diminati oleh masyarakat Indonesia ketika melakukan perjalanan ataupun melakukan distribusi barang.
“Kami minta operator transportasi di Indonesia supaya ada peningkatan profesionalitas aspek manajerial, sehingga pada saat MEA nanti bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya,” katanya dalam keterangan pers dalam rangka Asean Transport Facilitation Working Group (TFWG) di Yogyakarta, Jumat (28/8).
Menurut Sugihardjo, Indonesia harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Jangan hanya karena manajerial yang tidak profesional, masyarakat Indonesia justru memilih moda transportasi negara lain, karena pelayanannya lebih bagus,” pesannya
Dalam kawasan Asean, paparnya, dari jumlah penduduk, Indonesia merupakan negara terbesar, sehingga merupakan pasar yang sangat potensial bagi para operator transportasi.
Oleh karena itu, para operator transportasi harus benar-benar bisa mengambil peran yang lebih pesar.
Meskipun dalam pelaksanaan MEA nanti terjadi liberalisasi di sektor transportasi, sehingga operator transportasi bisa beroperasi di setiap negara anggota Asean, dia menekankan pemerintah Indonesia akan tetap mengedepankan kepentingan nasional, yaitu dengan diberlakukannya asas cabotage di moda transportasi laut dan udara.
“Pemerintah tetap mengedepankan semangat kepentingan nasional. Karena itu, dunia usaha harus memperhatikan kualitas pelayanan,” tegas Sugiharjo.
Selain profesionalitas, dia menjelaskan kerjasama transportasi dapat memegang peran kunci yang mampu mendorong pertumbuhan perdagangan dan meningkatkan konektivitas kawasan serta mewujudkan visi pasar tunggal dan basis produksi seperti yang direncanakan dalam cetak biru Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Forum kerjasama bidang transportasi negara-negara anggota Asean atau Asean Transport Facilitation Working Group adalah contohnya.
Kelompok kerja Asean di bidang transportasi ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan transportasi yang efisien, terpadu dan meningkatkan jasa transportasi dan logistik yang lebih terintegrasi di kawasan.
"Dalam konteks pengembangan kawasan Asean, kerjasama transportasi diharapkan terjadi konektivitas transportasi kawasan, untuk mendorong pertumbuhan perdagangan, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian kawasan," ujar Sugihardjo.
Sugihardjo menambahkan forum ini sangat penting untuk menyongsong diberlakukannya MEA awal tahun 2016.
Ini juga merupakan ajang dari keinginan para kepala negara Asean untuk mewujudkan konektivitas transportasi demi mendukung terselenggaranya perdagangan sekawasan.
“Perdagangan tak bisa terselenggara tanpa dukungan sektor transportasi," ujar Sugihardjo.
Untuk itu, dia memandang Asean perlu belajar dari Uni Eropa dalam hal konektivitas transportasi.
"Asean harus belajar kepada Uni Eropa di mana lalu lintas orang dan barang dari satu negara ke negara lain sudah tertata secara sistematis," papar Sugihardjo.