Bisnis.com, PALU - Harga cengkih, salah satu dari sejumlah komoditas perkebunan andalan petani Sulawesi Tengah, pekan ini semakin merosot.
Lembang (56), seorang petani di Kawasan Kebun Kopi, Kabupaten Donggala, Jumat (28/8/2015), membenarkan harga cengkih di tingkat produsen beberapa hari ini terus menurun.
Menurutnya, penurunan harga sangat merugikan petani karena terjadi saat panen raya sedang berlangsung.
Harga cengkih kering dibeli pedagang langsung ke petani saat ini berkisar Rp80.000/kg. Harga cengkih sebelumnya sempat tembus angka Rp150.000/kg.
Dia mengaku tidak diketahui penyebab turunnya harga cengkih di pasaran.
Hal senada juga disampaikan Roni, seorang petani di Kabupaten Parigi Moutong. Ia juga mengatakan harga cengkih dalam beberapa hari ini turun.
Bahkan penurunan harga sudah terjadi sejak awal Agustus 2015. Padahal, kata dia, petani sedang memasuki panen raya cengkih.
Kepala Seksi Usaha Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Rudi Zulkarnain mengatakan dari beberapa komoditas perkebunan yang ada di daerah ini, hanya cengkih yang harganya terus mesorot tajam.
Adapun komoditas lainnya seperti kakao, kopi dan kopra masih normal. Misalkan kopra Rp7.000/kg, kakao Rp30.000/kg dan biji kopi robusta Rp27.000/kg.
Harga Cengkih di Sulteng Terus Merosot, Penyebab Masih Misterius
Harga cengkih, salah satu dari sejumlah komoditas perkebunan andalan petani Sulawesi Tengah, pekan ini semakin merosot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Guyuran Insentif Jadi Angin Segar Industri Properti di 2025
4 jam yang lalu