Bisnis.com, JAKARTA - Pegawai Staf Marketing Commercial Blu-Jek, Airlangga Putranto, menegaskan, Blu-Jek merupakan perusahaan layanan transportasi roda dua yang tidak berhubungan dengan perusahaan taksi Blue Bird.
"Kami berdiri sendiri, sama sekali bukan anak dari Blue Bird," katanya saat ditemui Tempo di kantor Blu-Jek, Jalan Cendrawasih, Gandaria, Cilandak, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2015.
Airlangga menjelaskan, nama Blu-Jek sendiri tercetus karena pemimpin utama Blu-Jek menyukai warna biru. "Kebetulan perusahaan yang saat ini sedang dirintis merupakan transportasi roda dua yang sering disebut ojek, maka terbentuklah kata Blu-Jek."
Lagi pula, menurut dia, Blue Bird merupakan perusahaan transportasi roda empat. Agar lebih jelas, Airlangga mengimbau agar masyarakat melihat website milik Blue Bird untuk memastikan apakah ada layanan bernama Blu-Jek atau tidak.
Akibat memiliki nama perusahaan yang mirip dengan perusahaan lain, Airlingga mengaku sering mendapat broadcast bahwa Blu-Jek merupakan bagian dari Blue Bird. Bahkan ada juga calon pengendara Blu-Jek yang mengira bahwa perusahaan tempatnya bekerja itu merupakan anak usaha Blue Bird.
Blu-Jek merupakan perusahaan transportasi roda dua berbasis aplikasi yang baru muncul pada awal Agustus lalu. Saat ini Blu-Jek tengah melakukan perekrutan calon pengendara di kantornya, Jalan Cendrawasih I Nomor 8, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dalam formulir pendaftaran, Blu-Jek menyebutkan beberapa keuntungan yang bisa didapatkan pengendara Blu-Jek. Antara lain, jika bisa mendapatkan minimal lima order per hari, pengendara Blu-Jek bisa mendapatkan gaji Rp 4-6 juta per bulan, mendapatkan asuransi kesehatan BPJS, mendapatkan akun Mandiri dan E-Money yang dapat digunakan untuk keperluan kerja dan pribadi, serta mendapat pelatihan dan pengarahan langsung dari Kepolisian Daerah Metro Jaya tentang rambu-rambu lalu lintas.