Bisnis.com, JAKARTA - Para investor lokal membutuhkan kepastian hukum serta dukungan untuk mendapatkan akses permodalan guna mengambil alih peluang bisnis kapal angkut yang sebelumnya dikuasai oleh kapal-kapal asing dan eks-asing.
Ketua Asosiasi Kapal Angkut Indonesia, Adi Surya mengatakan dibutuhkan investasi besar untuk membangun dan mengoperasikan kapal angkut yang khusus difungsikan untuk tujuan ekspor. Pasalnya, ukuran kapal harus cukup besar agar efisien karena mampu mengangkut ikan dalam jumlah banyak.
Padahal, paparnya, saat ini rata-rata kapal angkut yang dimiliki oleh para pengusaha lokal cenderung berukuran menengah dan sedang, karena hanya digunakan untuk melayani trayek antarpulau atau antarpelabuhan.
Oleh karena itu, dibutuhkan akses permodalan agar para pelaku usaha dapat membangun atau membeli kapal-kapal yang berukuran setidaknya 2.000 GT.
Semakin besar kapal, maka biaya angkut akan semakin efisien sehingga membantu meningkatkan daya saing ekspor yang saat ini tergerus akibat mahalnya biaya angkut.
“Masalahnya sekarang adakah bank yang mau kasih pembiayaan?” ujarnya Rabu (26/8).