Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan ekonomi domestik dan regional mendapatkan perhatian dari Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kicauannya di akun @SBYudhoyono pada Senin malam (24/8/2015), SBY menyoroti beberapa hal antara lain nilai tukar rupiah dan alternatif solusi yang bisa dilakukan oleh Presiden Jokowi
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merosot beberapa bulan terakhir dan kemarin menembus level Rp14.000 per US$1. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga jeblok.
Berikut ini nasihat SBY kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menyikapi perkembangan ekonomi yang terjadi beberapa bulan ini:
- Negara-negara Asia harus sungguh menyadari bahwa perkembangan ekonomi sudah "lampu kuning". Cegah jangan sampai "merah". *SBY*
- Aksi nasional, tmsk solusi & kebijakan harus efektif. Perlu pula "regional policy coordination". Gunakan kerangka ASEAN & ASEAN + . *SBY*
- Petik pelajaran krisis Asia 98 & krisis ekonomi global 2008. Ingat selalu ada "contagion effect" & faktor eksternal & internal. *SBY*
- Bukan hanya "emerging economies" yg pertumbuhannya melambat, tapi juga negara-negara Asia. Tiongkok pun (terbesar di Asia) kena. *SBY*
- Kejatuhan nilai tukar, saham gabungan & harga minyak melebihi kewajaran. Makro & mikro ekonomi, sektor keuangan & riil telah terpukul. *SBY*
- Ekonomi Asia sedang susah, cegah isu lain yg serius. Saya berharap siaga perang & ketegangan antara Korut & Korsel segera berakhir. *SBY*
- Saya amati, utk Indonesia, masyarakat mulai terdampak. Cegah jangan sampai makin cemas, kehilangan "trust" & hidupnya makin susah. *SBY*
- Menurut saya, manajemen krisis harus diberlakukan. Jgn "underestimate" & jangan terlambat. Apalagi pasar & pelaku ekonomi mulai cemas *SBY*
- Sy masih percaya pemerintah bisa atasi gejolak ekonomi saat ini. Maaf,sebaiknya lebih fokus & serius, serta cegah hal-hal yg tak perlu *SBY*
- Di jajaran kabinet & pemerintah tdk sedikit yg memahami ekonomi & bisa ikut atasi gejolak saat ini. Perlu tim kerja yg solid & efektif *SBY*
- Indonesia memang sering alami gejolak. Dlm krisis 98 ekonomi kita jatuh,tetapi dlm krisis gobal 2008 kita selamat. Ambil pengalamannya *SBY*
- Th 2008-2009 dulu kita bs minimalkan dampak krisis global,krn pem (pusat & daerah), dunia usaha, BUMN, ekonom & pimpinan media bersatu *SBY*
- Saat ini,yg diperlukan adlh kepemimpinan dg direktif yg jelas;solusi,kebijakan & tindakan yg cepat & tepat;serta dukungan semua pihak. *SBY*