Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan Asean Economic Ministers (AEM) ke-47 berhasil mencapai beberapa kesepakatan dengan enam mitra dagang Asean yang nantinya akan masuk dalam kerja sama multilateral Asean – Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Diplomasi Perdagangan Sondang Anggraini menyebutkan, beberapa isu yang dibahas a.l. upgrading Asean-China Free Trade Area (ACFTA) di bidang perdagangan barang, jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi; persetujuan Third Protocol to Amend Trade in Goods dalam Asean-Korea FTA (AKFTA); serta upaya penyelesaian penyesuaian komitmen jadwal penurunan tarif dengan Harmonized System 2007 dan 2012 dalam Asean – Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP).
“Isu penyesuaian jadwal penurunan tarif inilah yang mengakibatkan Indonesia menjadi satu-satunya pihak yang belum dapat mengimplementasikan persetujuan AJCEP di bidang barang sejak 1 Januari 2010 hingga saat ini,” kata Sondang dalam rilis Kementerian Perdagangan, Senin (24/8/2015).
Menurutnya, pemerintah saat ini sedang berupaya menerapkan metode yang sesuai dan dapat mengakomodir sensitivitas di dalam negeri untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga Indonesia dapat segera menikmati konsesi tarif AJCEP.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ekonomi Asean dalam dialognya dengan East Asia Business Council (EABC) berkomitmen untuk terus meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Asean+3 dengan memberikan rekomendasi, antara lain terkait peningkatan akses keuangan usaha mikro, kecil, dan menengah MSMEs (non-collateral financing), pemberian dukungan akses (MSMEs) ke proyek pendanaan di bawah Asean, peningkatan kerja sama e-commerce, dan partisipasi pelaku usaha pada perundingan RCEP.
