Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Harga DOC : Pemerintah Diminta Segera Tata Produksi

Kalangan pelaku usaha peternakan rakyat menilai kenaikan harga daging ayam yang terjadi dalam sepekan terakhir bukan hanya disebabkan oleh faktor kelangkaan daging sapi, namun juga merupakan dampak panjang dari carut-marut penataan ternak unggas oleh pemerintah.
Anak ayam usia sehari (day old chick)./Ilustrasi-Bisnis
Anak ayam usia sehari (day old chick)./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pelaku usaha peternakan rakyat menilai kenaikan harga daging ayam yang terjadi dalam sepekan terakhir bukan hanya disebabkan oleh faktor kelangkaan daging sapi, namun juga merupakan dampak panjang dari carut-marut penataan ternak unggas oleh pemerintah.

Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko menyampaikan di satu sisi, dia tak menampik pedagang daging ayam yang memanfaatkan situasi saat pedagang sapi melancarkan aksi mogok jualan.

“Pedagang dulu menikmati harga ayam murah walaupun peternak rugi karena harga yang di bawah HPP [harga pokok pembelian]. Saat harga [di tingkat peternak] sudah mulai normal ke level Rp18.000-Rp20.000, otomatis mereka menginkan untung sama atau lebih karena modal yang dikeluarkan juga lebih banyak,” kata Singgih saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/8).

Dia menegaskan harga daging ayam di pasar yang sempat melambung hingga Rp40.000 per kilogram itu sama sekali tidak berdampak pada peternak. DI tingkat peternak, harga per kilogram daging ayam terpantau normal.

Dengan harga daging ayam di tingkat peternak sebesar Rp18.000-Rp20.000, Singgih menyampaikan pedagang seharusnya tidak menjual ke konsumen dengan harga lebih dari Rp32.000-Rp33.000 per kilogram.

Adapun, saat ini HPP  daging ayam yaitu Rp17.000.

Seperti diketahui, pada Ahad (9/8) hingga Rabu (12/8) lalu sebanyak hampir 12.000 pedagang daging sapi di Jaboddetabek menggelar aksi mogok sebagai bentuk protes atas tingginya harga daging sapi sejak i tingkat feeloter.

Menyusul aksi mogok itu, pedagang daging ayam malah menaikkan harga penjualan.

Kalangan pengamat meninali pedagang memanfaatkan situasi kelangkaan daging sapi. Apalagi, para penjual bakso dan restoran pun beralih membeli daging ayam.

Singgih menjelaskan pada situasi umum, alur distribusi ayam pun memang cukup panjang,mulai dari pengepul pertama, pengepul kedua, pemotong, hingga pedagang dengan selisih keuntungan rata-rata sebesar Rp2.000.

Kendati demikian, Singgih meyakinkan mulai hari ini (19/8) harga daging ayam akan kembali berangsur normal. “Justru kalau tidak turun itu kita harus pertanyakan siapa yang bermain,” jelas Singgih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper