Bisnis.com, JAKARTA— Kelesuan harga minyak dan gas membuat ekspor Indonesia jatuh ke level terendah sejak 2010.
Badan Pusat Statistik melaporkan nilai ekspor Indonesia turun 19,23% year on year menjadi US$11.408,5 atau merosot 15,53% dari US$13.506,1 juta pada Juni.
Nilai ekspor tersebut adalah yang paling rendah dalam lebih dari 5 tahun, sejak nilai ekspor hanya mencapai US$11.166,5 juta pada Februari 2010.
Ekspor migas Indonesia anjlok 43,04% dari US$2.496,3 juta pada Juli 2014 menjadi US$1.421,8 juta pada Juli 2015.
Rata-rata harga barang migas yang anjlok 43,14% dari US$739,2/ton pada Juli 2014 menjadi US$420,3/ton pada Juli 2015 adalah faktor utama penurunan nilai ekspor migas.
Di saat yang sama, nilai ekspor produk unggulan nonmigas Indonesia juga merosot. Nilai ekspor produk lemak dan minyak hewan/nabati, yang termasuk CPO, merosot 18,84% year on year menjadi US$1.460,5 juta.
Adapun ekspor bahan bakar mineral, yang termasuk batu bara, meningkat tipis 3,42%. Ekspor bahan bakar mineral pada Juli 2015 tercatat senilai US$1.307,8 juta.
Kinerja Perdagangan Indonesia (US$ juta)
Bulan | Ekspor | Impor | Neraca |
Juli | 11.408,50 | 10.076,50 | +1.332,00 |
Juni | 13.506,10 | 12.978,10 | +528,00 |
Mei | 12.690,20 | 11.613,60 | +1.076,60 |
April | 13.103,70 | 12.626,30 | +477,40 |
Maret | 13.634,30 | 12.607,70 | +1.025,60 |
Sumber: Bloomberg