Bisnis.com, JAKARTA-- Primus Yustisio, Anggota Komisi VI DPR yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM dan BUMN, serta standardisasi nasional, mengatakan Indonesia harus menjalin hubungan serius dengan Rusia.
Menurutnya, selama ini Indonesia lebih terfokus menjalin hubungan dengan Amerika Serikat, China yang saat ini justru tengah menghadapi krisis ekonomi.
"Jangan hanya jalin kerja sama dengan penjajah ekonomi seperti China dan Amerika Serikat, kenapa tidak kerja sama dengan Rusia. Rusia memiliki keunggulan dalam sektor energi baik minyak maupun gas," ujarnya usai sidang MPRI di senayan, Jumat (14/8/2015).
Primus menuturkan, kerja sama dengan negara lain utamanya Rusia juga berdasarkan pertimbangan realiasi investasi investasi asal China tidak baik. Realiasi investasi dari China kalah jauh dengan Jepang dan Korea Selatan.
Khusus Rusia, dengan keunggulan sumber daya alam seperti minyak dan gas yang dimiliki, Rusia memiliki kebijakan energi yang terbukti menyejahterakan rakyat.
"Saya pernah ke Rusia, di sana harga minyak dan gas murah sekali. Kenapa kita tidak menjalin kerja sama dengan mereka sehingga tidak ketergantungan dengan Amerika," katanya.
TKI
Selain itu, dari segi lapangan kerja, kerja sama ekonomi dengan Rusia bisa membuka peluang Indonesia mengirimkan tenaga kerja ke negara tersebut. Dengan ekonomi yang lebih tinggi dari Indonesia, maka pendapatan yang bisa diterima oleh TKI akan lebih besar.
Dikatakan, di Rusia tidak ada pembantu rumah tangga (PRT), karena biaya jasa profesional sangat mahal.
" Jika TKI kita dikirim ke Rusia itu akan membuka lapangan pekerjaan. Kenapa harus ke Arab yang terus menyiksa. Saya rasa lebih bonafide bagi TKI kita ketika ditanya kerja di mana, jawabnya di Eropa. Tidak ada salahnya kita mencoba," kata Primus.
Dia memerkirakan, dengan kekuatan ekonominya, Rusia mampu membayar TKI hingga 1.000 euro. Apalagi tenaga kerja Indonesia multitalenta yang dapat mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga.
" TKI kita tidak seperti Filipina yang hanya bisa mengerjakan satu jenis pekerjaan, misalnya hanya memasak saja, TKI kita bisa mencuci, memasak dan menyetrika. Saya bangga jadi rakyat indonesia, karena rakyat Indonesia multitalenta, tetapi mereka tidak punya pilihan," tambah Primus.