Bisnis.com, TANGERANG — Pebisnis sektor nonmigas di Provinsi Banten tampak sangat tergantung kepada suplai bahan kimia organik dari luar negeri.
Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat porsi impor bahan kimia organik merupakan yang terbesar dalam struktur impor nonmigas provinsi ini. “Peran bahan kimia organik mencapai 33,58%,” ucap Kepala BPS Banten Syech Suhaimi, Rabu (12/8/2015).
Persentase itu berlaku untuk akumulasi kinerja impor selama semester I/2015. Pada Januari – Juni nilai impor kimia organik mencapai US$1,41 miliar. Jumlah ini -24,97% secara year on year. Khusus impor pada Juni tahun ini saja terkumpul US$244,31 juta.
Porsi impor terbesar kedua setelah kimia adalah logam dasar besi dan baja porsinya 10,39%. Adapun nilai impornya US$435,59 juta atau -32,39% terhadap semester pertama tahun lalu. Realisasi impor pada Juni saja US$17,53 juta.
Suhaimi menjelaskan untuk akumulasi impor nonmigas Banten selama paruh pertama tahu ini nilai US$4,19 miliar. Jumlah ini menciut -6,54% ketimbang periode yang sama pada 2014.
Sementara total impor, baik nonmigas maupun migas, US$5,26 miliarlebih rendah secara year on year. Pada paruh pertama 2014 impr mencapai US$5,79 miliar, dengan kata lain terjadi penurunan -9,13%.