Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAMPAK EL NINO: Pemprov Jabar Prediksi Stok Cabai Aman

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprediksi pasokan cabai dari kawasan itu untuk beberapa bulan ke depan aman meskipun dampak El Nino akan terus berlanjut hingga November mendatang.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprediksi pasokan cabai dari kawasan itu untuk beberapa bulan ke depan aman meskipun dampak El Nino akan terus berlanjut hingga November mendatang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Ferry Sofwan Arif beralasan pasokan cabai di kawasan itu dianggap aman menyusul panen raya yang baru dilakukan pada awal hingga akhir Juli lalu di beberapa sentra seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, dan lainnya.

“Cabai itu bisa dipetik hingga lima kali, jadi kami optimistis pasokan cabai di Jabar aman dalam beberapa bulan ke depan. Pasalnya, pada bulan September para petani akan kembali panen,” ujarnya, Selasa (4/8/2015).

Kendati demikian, katanya, untuk menjamin pasokan tetap aman pihaknya meminta Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) memperhatikan pengairan terhadap areal tanaman cabai. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari gagal panen yang diderita oleh petani.

Adapun, jika terjadi pasokan yang kekurangan maka pihaknya akan mendatangkan dari wilayah lain agar menjamin harga cabai tetap stabil. Sebaliknya, jika terjadi pasokan yang melimpah pihaknya sudah bekerja sama dengan restoran di Jabar agar menyerap hasil panen petani.

“Kami sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi agar harga cabai ini tetap stabil,” ujarnya.

Dia menyebutkan harga cabai merah keriting mencapai Rp20.600/kg, cabai merah biasa Rp30.000/kg, cabai rawit hijau Rp45.000/kg, dan cabai rawit merah Rp69.000/kg.

Kepala Bidang Produksi Hortikultura Diperta Jabar Obas Firmansyah mengaku sudah melakukan langkah antisipasi di beberapa sentra cabai untuk menekan kerugian akibat gagal panen.

Pihaknya memberikan sarana pengairan sederhana terhadap petani agar kebutuhan air selama El Nino bisa tercukupi.

“Pengairan ini harus dilakukan secara bergilir agar kerugian gagal panen akibat dampak El Nino bisa ditekan,” ujarnya.

Menurutnya, produktivitas cabai di Jabar mencapai 14-16 ton/hektare (ha). Sementara itu, selama periode sekali tanam, cabai dapat dipanen 4-5 kali.

Pada waktu berbeda, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar merilis produksi cabai besar di kawasan itu mengalami peningkatan.

Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jabar Ruslan mengatakan produksi cabai besar pada 2014 sebesar 253.296 ton dengan luas panen 16.901 ha,  dan  rata-rata  produktivitas 14, 99 ton/ha. Dibandingkan  2013 terjadi peningkatan produksi sebesar 2.382 ton atau 0,95%.

“Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,97 ton/ha atau 6,93%,” ujarnya.

Dia mengungkapkan ada tujuh daerah penyumbang terbesar produksi cabai besar Jabar antara lain Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Ciamis, serta Bandung Barat. Tujuh daerah itu menyumbang 86,95% produksi cabai merah besar Jabar. Adapun sisanya berada di 20 kabupaten/kota di Jabar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper