Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donggi Senoro LNG Target Kapalkan 35 Kargo Gas Alam Cair per Tahun

PT Donggi Senoro LNG menargetkan dapat mengirim hingga 35 kargo gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) yang diproduksinya setiap tahun.nnn
Donggi Senoro plant/donggisenorolng.co.id
Donggi Senoro plant/donggisenorolng.co.id

Bisnis.com, BANGGAI - PT Donggi Senoro LNG menargetkan dapat mengirim hingga 35 kargo gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) yang diproduksinya setiap tahun.

Gusrizal, Presiden Direktur Donggi Senoro LNG, mengatakan perusahaan menargetkan mampu memproduksi hingga 2,1 juta ton LNG per tahun atau million ton per annum (mtpa). Dengan begitu, perusahaan dapat mengapalkan LNG sekitar 33-35 kargo setiap tahunnya.

"Kami akan mencapai puncak produksi pada 2016. Kami akan fokus untuk pengapalan dulu, setelah itu batu berpikir apakah perlu peningkatan," katanya di Banggai, Senin (3/8/2015).

Gusrizal menuturkan perusahaan telah memiliki pembeli untuk 35 kargo LNG yang diproduksinya, yakni Chubu Electric, Kyushu Electric, dan Korea Gas Corporation. Meski demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika nantinya ada pembeli dalam negeri yang akan mendapat alokasi.

Eka Satria, Director of Development Medco Energi Internasional, mengatakan pengapalan LNG untuk perusahaan asal Jepang dan Korea tersebut mulai dilakukan pada kuartal keempat tahun ini.

Menurutnya, tahun ini perusahaan dapat memproduksi hingga 16 kargo LNG, dan enam kargo di antaranya sudah memiliki pembeli, sedangkan sisanya akan dijual di pasar spot.

Alokasi untuk fasilitas regasifikasi Arun sendiri berasal dari alokasi untuk pasar spot, karena pengapalan untuk pembeli yang sudah committed baru dilakukan pada kuartal empat.

"Yang committed ada enam kargo, dan empat kargo yang uncommitted sudah laku di pasar spot, termasuk Arun. Jadi masih ada enam kargo yang available," ujarnya.

Seperti diketahui, Donggi Senoro LNG mulai melakukan pengapalan untuk LNG yang diproduksinya.

Pengapalan pertama dari perusahaan ditujukan untuk fasilitas regasifikasi Arun, yang membelinya dari pasar spot untuk memenuhi kebutuhan konsumen industri maupun pembangkit listrik di Sumatra bagian utara.

Untuk mendapatkan pasokan gas, Donggi Senoro LNG telah menandatangani kesepakatan jual beli gas dengan Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB PMTS), dan Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM) yang dikembangkan PT Pertamina EP.

Sesuai kesepakatan tersebut, Kilang LNG Donggi Senoro akan mendapat pasokan dari Blok Senoro-Toili yang dikelola JOB PMTS sebanyak 250 juta kaki kubik per hari (MMCFD) dan dari Blok Matindok yang dikelola oleh PPGM sebanyak 85 MMCFD.

Pembangunan kilang LNG itu menghabiskan investasi sekitar US$2,8 miliar, dan relatif lebih murah dibandingkan biaya yang diperlukan untuk membangun kilang serupa di wilayah lain.

Pembangunannya pun menggunakan skema hilir, sehingga tidak membebani negara dengan cost recovery. Pemilik saham pun harus menanggung risiko yang ditimbulkan dari pembangunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper