Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebakaran Hutan dan Lahan: BNPB Siapkan Rp75Miliar

Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyiapkan anggaran Rp75 miliar untuk mengantisipasi kebakaran hutan karena dampak El Nino.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kebakaran hutan yang terjadi sebagai dampak terjangan El Nino coba diantisipasi pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo mengungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyiapkan anggaran Rp75 miliar untuk mengantisipasi kebakaran hutan karena dampak El Nino.

"BNPB siapkan Rp75 miliar untuk antisipasi ini," kata Indroyono saat konferensi pers usai Rapat Terbatas membahas dampak El Nino terhadap kekeringan dan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kantor Kepresidenan Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Indroyono mengatakan diprediksikan dari Badan Oseanografi dan Atmosfer AS, Badan Jepang, Meteorologi Australian dan BMKG, El Nino menguat dari Agustus hingga Oktober-November tahun ini.

Dia mengungkapkan bahwa dampak El Nino akan menyebabkan kemarau panjang, gagal panen, kebakaran hutan dan lahan, kelangkaan air, namun di beberapa tempat ikan justru melimpah.

Untuk menanggulangi kebakaran hutan ini, kata Indroyono, pemerintah akan melakukan berbagai cara, seperti kegiatan pembuangan air dari udara, mengundang partisipasi internasional untuk mengadakan upaya penanggulangan kebakaran hutan. Juga upaya penindakan.

"Sekiranya dibutuhkan, TNI akan melakukan pemadaman dengan hercules dan helikopter dan juga pembuatan sistem kimia," kata Indroyono.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan dampak El Nino akan menyebabkan kekeringan air sehingga perlu dicoba cara lain untuk menanggulangi kebakaran hutan.

"Uji coba dengan kimia, jadi 'absorben' (menghisap) oksigen dan ini bisa dilakukan dengan dukungan TNI melalui Pindad. Memang harus diuji coba dulu," katanya.

Siti mengungkapkan bahwa penanggulangan dengan kimia ini dilakukan dengan ditembakan dan Pindad telah mendatangkan amunisi dari Rusia.

"Jadi uji coba dulu, kalau bagus akan di buat di Bandung," ungkapnya.

Sedangkan alternatif kedua, lanjutnya, akan menggunakan media "jelly pack" dan ini akan diuji coba dulu di Taman Nasional Tengger.

"Paling tidak kita mengantisipasi apabila betul-betul kering di akhir Oktober sampai November," kata Siti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper