Bisnis.com, TANGERANG—Lima bulan pertama 2015 seperti kurang bersahabat bagi pelaku industri nonmigas di Provinsi Banten dalam aktivitas dagangnya dengan klien di Asean lantaran nilainya turun lebih dari 10%.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, diketahui nilai ekspor nonmigas ke Asean pada Januari – Mei tahun ini susut 23,8%, sedangkan impor turun 12,3%.
Kepala BPS Banten Syech Suhaimi menyatakan perolehan nilai ekspor sampai dengan bulan kelima US$688,52 juta. Periode yang sama tahun lalu terkumpul US$903,28 juta.
Adapun realisasi impor nonmigas dari Asean US$958,86 juta untuk kurun waktu yang sama. Pada Januari – Mei tahun lalu tercatat US$1,09 miliar.
“Porsi ekspor dari Asean sekitar 17% sedangkan peran impor dari Asean hampir 30% terhadap total impor,” ujar Syech Suhaimi, Selasa (21/7/2015).
Dampak dari penyusutan impor berbeda dengan ekspor. Penurunan impor justru dapat mengindikasikan hal positif yakni terkikisnya ketergantungan industri terhadap suplai bahan baku dan barang modal dari negara lain.