Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina (Persero) Fokus Kembangkan Bisnis Berlaba Besar

PT Pertamina (Persero) fokus mengembangkan bisnis yang dapat memberikan keuntungan lebih, agar dapat mengompensasi kerugian yang diperoleh dari bisnis hilir minyak dan gas bumi.
Dirut PT. Pertamina Dwi Soetjipto saat meninjau pembangunan tangki storage BBM yang tengah dibangun di Terminal BBM Pertamina Pulau Sambu, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (20/6)./Antara
Dirut PT. Pertamina Dwi Soetjipto saat meninjau pembangunan tangki storage BBM yang tengah dibangun di Terminal BBM Pertamina Pulau Sambu, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (20/6)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) fokus mengembangkan bisnis yang dapat memberikan keuntungan lebih, agar dapat mengompensasi kerugian yang diperoleh dari bisnis hilir minyak dan gas bumi.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, mengatakan hingga saat ini masih ada beberapa bisnis badan usaha milik negara itu yang mengalami kerugian. Akan tetapi, secara keseluruhan masih untung, karena dapat menutupi kerugiannya dengan bisnis lain yang menguntungkan.

“Pertamina akan lebih fokus pada pengembangan bisnis-bisnis yang memiliki profitabilitas untuk menutupi yang rugi,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Dwi menuturkan selama ini bisnis hulu minyak dan gas bumi atau migas yang digarap Pertamina masih dapat menutupi kerugian bisnis sektor hilir, seperti penyaluran bahan bakar minyak dan gas liquified petroleum gas tabung 12 kilogram.

Neraca keuangan Pertamina hingga saat ini pun masih menunjukkan kinerja yang baik, dan perusahaan masih akan agresif dalam melakukan investasi sepanjang tahun ini.

Perusahaan juga berencana mengeluarkan global bond pada semester kedua tahun ini, agar dapat membiaya sejumlah proyek yang telah direncanakan.

“Obligasi mungkin dikeluarkan pada semester kedua tahun ini, karena kami memerlukan banyak untuk investasi. Yang paling banyak adalah sektor hulu yang diharapkan dapat menghasilkan hingga Rp60 triliun,” ujarnya.

Dwi menyebutkan pihaknya tidak terlalu mempersoalkan campur tangan pemerintah dalam penetapan harga bahan bakar minyak dan gas yang sebenarnya sudah tidak disubsidi.

Pasalnya, komoditas yang menjadi bisnis utama perusahaan menyangkut hajat hidup masyarakat yang memerlukan pengaturan oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper