Bisnis.com, JAKARTA - Bagi sebagian orang, bisnis Multi Level Marketing (MLM) merupakan bisnis yang menjanjikan namun bagi sebagian besar lainnya, MLM adalah bisnis fatamorgana yang menakutkan.
Alasannya, banyak yang salah mengartikan bisnis MLM sebagai money game atau permainan uang.
Head of Customer Support Department PT CNI, Filbert Barnabas, mengatakan, banyak faktor yang membuat orang takut mencoba berbisnis MLM.
"MLM sering dipersepsikan negatif karena banyak orang melihat kesempatan yang sebenarnya bukan bisnis MLM tapi money game. Biasanya masyarakat yang beranggapan demikian sudah punya pengalaman buruk dengan pelaku MLM," kata Filbert di sela-sela acara buka bersama media di Bilangan Jakarta Selatan, Rabu malam.
Agar tidak terjebak pada iming-iming bisnis MLM palsu, dia memberikan beberapa tips bagi mereka yang hendak memulai: produk jelas Jika Anda ingin berbisnis MLM, pastikan Anda bergabung dengan MLM yang memiliki produk sebagai komoditasnya.
"Pastikan dulu ada produk yang bisa dijadikan komoditas, bukan sekedar investasi uang sekian lalu dapat untung," katanya.
Filbert mengatakan, terkadang bisnis permainan uang atau money game pun memiliki produk, namun hanya memerlukan satu kali investasi.
"Money game pun kadang-kadang punya produk tapi biasanya investasi uang cuma sekali. Mereka menekankan siatem piramid. Contoh, investasi sekian saat join untuk membeli produk senilai sekian lalu merekrut orang agar beli produk nilai sekian lalu tiba-tiba untung sekian tanpa kita usaha," kata Barnabas.
membutuhkan usaha Tidak ada bisnis yang sifatnya mudah, kata dia. Bahkan bisnis MLM pun membutuhkan upaya untuk jadi sukses.
"Tidak mungkin bisnis sifatnya mudah. Semua butuh usaha. Contohnya di CNI, siatem piramid, orang yang lebih dulu bergabung belum tentu lebih banyak untungnya dari pada yang baru masuk karena semua harus perform, harus usaha."
Menurut dia, bisnis jaringan macam MLM memang tak bisa sekali jadi, harus ada usaha keras dan kemauan untuk membangunnya.
track record bagus Dalam memilih MLM, Barnabas mengingatkan agar memilih yang memiliki catatan sejarah yang baik. Semakin lama MLM tersebut bertahan maka semakin baik.
"Sebuah bisnis yang bisa bertahan lama is a good business. Hati-hati dengan bisnis yang baru atau hampir kita tak pernah dengar namanya. Harus cermat intinya," kata dia.