Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah AS mendesak para pemimpin Eropa dan Yunani untuk mencapai kompromi terkait krisis utang negara itu sehingga tidak harus keluar dari zona euro.
"Tugas para pemimpin Eropa tetap sama. Kami telah lama memandang bahwa merupakan kepentingan kolektif mereka (pemimpin Eropa) untuk menyelesaikan berbagai perbedaan,” ujar Sekretaris Media Gedung Putih Josh Earnest sebagaimana dikutip Huffingtonost.com, Selasa (7/7/2015).
Menurut Earnest, kompromi itu menuntut sebuah paket bantuan keuangan sekaligus reformasi yang akan memungkinkan Yunani tumbuh secara ekonomi. Apalagi, ujarnya. Dia menmabhkan bahwa sangat jelas bahwa rakyat Yunani ingin mendapatkan peluang ekonomi yang lebih baik.
“Meski terjadi perbedaan yang signifikan…semua pihak menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan kolektif sehingga paket yang dijanjikan bisa membuat Yunani tetap berada di zona euro,” ujarnya.
Amerika Serikat, ujarnya, berkepentingan agar krisis tersebut itdak terjadi. Akan tetapi Presiden Barack Obama tidak mau intervensi.
"Jelas ini merupakan tanggung jawab Eropa untuk menyelesaikannya,” ujarnya.