Bisnis.com, BANDUNG - Mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik dan libur sekolah tahun ini, pengelola Bandara Husein Sastranegara menambah empat penerbangan sehingga total keberangkatan dan kedatangan ke Bandung menjadi 104 penerbangan setiap harinya.
Operation Service Manager Angkasa Pura II Cabang Bandara Husein Sastranegara Zainun Mansyur mengatakan, empat exra flight dilakukan oleh maskapai Garuda dengan rute terbang Bandung-Denpasar dengan frekuensi penerbangan setiap hari dan jumlah kursi yang tersedia 162.
"Selain itu, Air Asia pun menambah rute terbang dari Bandung menuju Pekanbaru mulai 13 hingga 27 Juli. Kemudian Wings Air dengan rute Bandung-Solo menambah jadwal penerbangan dari 2 Juli hingga 25 Agustus dan maskapai Express Air dengan rute Bandung-Padang juga menambah jumlah penerbangan," katanya, Minggu (5/7/2015).
Puncak lonjakan penumpang arus mudik dan libur sekolah tahun ini diperkirakan terjadi pada H-2 Idulfitri.
Pengalaman tahun lalu, lonjakan penumpang terjadi pada kisaran waktu tersebut.
Setiap tahunnya jumlah penumpang, saat mudik maupun arus balik, terus bertambah.
Pada 2013 tercatat jumlah penumpang paling tinggi pada H-2 Lebaran yang mencapai 7.413 penumpang. Arus balik pada saat itu mencapai 8.821 penumpang.
Pada 2014, puncak jumlah penumpang di bandara tersebut terjadi pada H-3 Lebaran dengan total 9.844 orang. Untuk arus baliknya mencapai 8.221 penumpang.
Saat ini, pihaknya menyediakan layanan penerbangan untuk tujuan domestik sebanyak 6.236 kursi. Sedangkan untuk tujuan internasional ada 1.932 kursi.
Sementara untuk extra flight mencapai 542 kursi.
Sehingga total dalam sehari Bandara Husein menyediakan 8.710 kursi penumpang.
"Bandung ini termasuk dalam jumlah penumpang yang tinggi, setiap harinya bisa mencapai 10.000 orang. Mereka yang datang ke Bandung kebanyakan berasal dari Medan dan Surabaya," ujarnya.
Banyaknya warga masyarakat yang hendak bepergian menggunakan si burung besi via Bandara Husein lantaran kota berjuluk Parijs van Java ini telah menjadi tujuan wisata domestik di samping Bali.
Untuk itu, perluasan terminal Bandara Husein semakin mendesak dilakukan.
Menurutnya, saat ini pembangunan terminal baru sebagai bagian dari proyek perluasan terminal telah mencapai 38% dan ditargetkan tuntas pada Oktober 2015.
Rencananya, apabila terminal baru selesai dibangun akan digunakan menampung penumpang dengan tujuan penerbangan domestik. Sedangkan terminal eksisting diproyeksikan bagi penumpang internasional.
Terminal baru dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 17.000 meter persegi.
Sedangkan landasan terbang, tidak akan mengalami perluasan karena terbentur area keselamatan penerbangan di mana harus memperhatikan ketinggian bangunan yang ada di sekitar bandara.
"Bandara Husein ini berada di tengah kota. Kalau diperluas akan berbenturan dengan permukiman warga karena sudah banyak berdiri bangunan tinggi yang membahayakan penerbangan," ujarnya.
Adanya terminal baru akan berdampak pada peningkatan rute pesawat bahkan tidak menutup kemungkinan penambahan maskapai penerbangan yang masuk ke Bandung.
