Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran, Bisnis Ritel Diprediksi Tumbuh 10%

Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat optimistis pada momen Lebaran tahun ini pertumbuhan penjualan bisnis ritel akan mengalami peningkatan sebesar 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peritel/Ilustrasi
Peritel/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat optimistis pada momen Lebaran tahun ini pertumbuhan penjualan bisnis ritel akan mengalami peningkatan sebesar 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sekretaris Umum Aprindo Jabar Hendri Hendarta beralasan pada momen Lebaran ini peningkatan ditunjang pembagian tunjangan hari raya (THR) yang lebih cepat dari tahun sebelumnya.

Menurutnya, masyarakat akan lebih cepat membelanjakan uang tersebut untuk keperluan Lebaran.

"Memang pada triwulan I-2015 ini penjualan kurang bagus. Tapi, karena momen Lebaran itu dirayakan 90% warga negara Indonesia, maka penjualan pun akan terkena dampak," katanya, Selasa (30/6/2015).

Menurutnya, peningkatan penjualan produk ritel pada bulan puasa akan mulai terlihat saat memasuki awal Juli ini.  

Perayaan Lebaran, lanjutnya, seperti tahun-tahun sebelumnya merupakan masa panen bagi para pelaku bisnis ritel. Penjualan yang kurang bagus pada triwulan I, diyakini tidak akan berdampak pada penjualan di triwulan II-2015.

"Bagi sebagaian orang, Lebaran itu identik dengan serbabaru termasuk menggunakan baju baru. Makanya, tak heran kalau produk tekstil penjualannya meningkat dua kali lipat dari momen biasa. Begitu pula dengan pelaku ritel yang meraup untung pada momen ini," ujarnya.

Selain busana, produk yang banyak dicari para konsumen biasanya produk musiman seperti sirup, biskuit, dan kurma. Meskipun, pada dasarnya produk-produk tersebut tidak hanya tersedia di bulan puasa saja.

"Masing-masing pelaku ritel biasanya melakukan perang harga untuk meningkatkan penjualan dan saling berebut konsumen," paparnya.

Di samping itu, Aprindo mengeluhkan beberapa kabupaten/kota yang melakukan moratorium terhadap pembukaan gerai baru baik minimarket hingga hipermarket. 

Di Bandung, saat ini jumlah minimarket tidak berubah dikisaran 400 gerai. Sedangkan jumlah supermarketnya ada 49 gerai dan hipermarketnya ada sembilan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper