Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memastikan dampak El Nino tidak akan mempengaruhi produksi jagung secara signifikan, meski komoditas pertanian lain tetap harus mengantisipasi dampak dari kekeringan tersebut.
Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Maman Suherman menyapaikan produksi jagung sepanjang tahun ini akan berlangsung normal mengingat komoditas ini tidak begitu bergantung pada ketersediaan air yang melimpah.
“Jagung itu tidak banyak butuh airnya, tidak seperti padi. Kita bisa mengantisipasi El Nimo dengan mengoptimalkan potensi air yang ada, juga kita gerakkan mekanisasi,” jelas Maman saat dihubungi Bisnis, Minggu (28/6/2015).
Untuk mengantisipasi kekeringan, Maman pun merekomendasikan petani untuk menanam lahannya sementara dengan komoditas-komoditas yang tahan paceklik seperti kacang hijau dan kedelai.
Seperti diketahui, badan Meteorologi dan Geofisikan (BMKG) belum lama ini memprediksi El Nino akan berlangsung mulai Juni hingga November mendatang dengan level moderat. Adapun, pemerintah menargetkan produksi jagung sebanyak 20,3 juta ton pipilan kering tahun ini.