Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Penjualan Premium Turun 6,1% Selama Januari-Mei

Penjualan bahan bakar minyak jenis Premium hanya mencapai 11,3 juta kiloliter sepanjang Januari hingga Mei 2015.
Ilustrasi/Jibiphoto-Rahmatullah
Ilustrasi/Jibiphoto-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan bahan bakar minyak jenis Premium hanya mencapai 11,3 juta kiloliter sepanjang Januari hingga Mei 2015.

Perinciannya, penyaluran untuk Wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) mencapai 6,4 juta kiloliter dan luar Jamali sebesar 4,9 juta kiloliter.

Vice President Fuel Retail Marketing PT Pertamina (Persero) Afandi mengatakan angka tersebut turun 6,1% dari realisasi penjualan Premium dalam lima bulan pertama tahun lalu.

Penjualan Premium sepanjang 1 Januari hingga 31 Mei tahun lalu mencapai 12,04 juta kiloliter. "Dibandingkan dengan tahun lalu turun 6%," katanya, Kamis (25/6/2015).

Dia menjelaskan tren penjualan Premium memang mengalami penurunan hingga minus 8% pada awal tahun ini.

Saat ini, tren penjualan sudah mulai tumbuh 2%, jadi rata-rata penurunan berkisar minus 5%. "Tren mulai naik walaupun lebih rendah dari tahun lalu," ujarnya.

Menurutnya, penjualan berpotensi naik setelah dana APBN mulai cair dan dibelanjakan oleh pemerintah.

Kendati turun, penjualan Premium diprediksi naik menjadi 89.817 kiloliter dari rata-rata harian normal 78.258 kiloliter selama puasa dan Idulfitri. Selain Premium, avtur diprediksi juga naik menjadi 12.701 kiloliter dari rata-rata harian normal 11.543 kiloliter.

Mengantisipasi kenaikan tersebut, Pertamina meningkatkan impor Premium sebanyak 12,5% hingga 25% per bulan atau tambahan 1 juta hingga 2 juta barel per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper