Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUMPUT LAUT, Susi Ingin Kerja Sama dengan KPPU

Kementerian Kelautan dan Perikanan mewacanakan akan bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan kartel di industri rumput laut.
Ilustrasi: Warga mencari ceceran rumput laut yang rontok di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jatim, Jumat (22/5/2015). Rumput laut tersebut dijual ke pengepul seharga Rp 7.000 per kg kering. Dalam sehari pengais tersebut dapat mengumpulkan satu hingga lima kilo gram rumput laut./Antara-Saiful Bahri
Ilustrasi: Warga mencari ceceran rumput laut yang rontok di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jatim, Jumat (22/5/2015). Rumput laut tersebut dijual ke pengepul seharga Rp 7.000 per kg kering. Dalam sehari pengais tersebut dapat mengumpulkan satu hingga lima kilo gram rumput laut./Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan mewacanakan akan bekerja sama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan kartel di industri rumput laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan ada indikasi penentuan harga di tingkat petani untuk menguntungkan industri semata.

“Waktu saya di Waingapu. Perusahaan yang beli di sana itu di bawah BUMD, saya bicara sama BUMD mestinya bisa naikkan harga. Barangkali ada baiknya kita kerja dengan KPPU,” katanya saata konferensi pers tentang perkembangan illegal fishing, Senin (22/6).

Dia menambahkan perusahaan tersebut menetapkan harga pembelian rumput laut yang rendah kepada petani. Bahkan, pembeli rumput laut yang lainnya pun dilarang membeli dengan harga yang tinggi dari petani.

Susi menerima laporan bahwa harga rumput laut di tingkat petani di Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya sebesar Rp9.000 per kg. Harga ini tidak lagi bisa dinaikkan meski kualitas rumput laut itu dinilai bagus.

Dari laporan ini ada indikasi bahwa pembeli rumput laut dari petani kompak untuk tidak menetapkan harga yang tinggi kepada petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper