Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap 3 Megaproyek, Wika Butuh Suntikan Rp7 Triliun

BUMN konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. berencana untuk mengajukan suntikan modal dari pemerintah melalui penyertaan modal negara sebesar Rp7 triliun ntuk mendanai pembangunan 3 sektor proyek infrastruktur.n
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - BUMN konstruksi  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. berencana untuk mengajukan suntikan modal dari pemerintah melalui penyertaan modal negara sebesar Rp7 triliun ntuk mendanai pembangunan 3 sektor proyek infrastruktur.

Sekretaris Perusahaan Wika, Suradi menyatakan perusahannya membutuhkan suntikan modal untuk merealisasikan rencana pembangunan tiga proyek infrastruktur di bidang perkeretaapian, jalan tol dan pembangkit listrik.

“Untuk mengerjakan proyek di ketiga sektor itu kita akan mengajukan PMN sebesar Rp7 triliun. Pada 2016, kami akan ajukan Rp3 triliun, dan Rp4 triliun sisanya akan diajukan pada tahun depannya lagi,” kata Suradi kepada Bisnis.com, Minggu (21/6/2015).

Untuk proyek jalan tol, tuturnya, Wika akan turut terlibat dalam pembangunan jalan tol Trans-Sumatra melalui kerja sama dengan tiga perusahaan BUMN lainnya yaitu PT Jasa Marga, PT Waskita Karya, dan PT Hutama Karya sebagai leader konsorsium.

Selain itu, Wika juga berencana untuk mengikuti tender investasi proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda di Kalimantan Timur.

Adapun, untuk proyek perkeretaapian, Wika akan terlibat dalam proyek kereta cepat/shinkansen dengan membentuk konsorsium bersama perusahaan asal China dan beberapa perusahaan BUMN.

Sejumlah perusahaan BUMN yang tergabung dalam konsorsium tersebut antara lain ialah PT Perkebunan Nasional VIII, PT INKA, PT Adhi Karya, PT Jasa Marga, PT PO, LEN Industri, dan Wika sebagai pimpinan konsorsium BUMN dari Indonesia. 

“Kami masih belum bisa mengungkapkan biaya investasinya, karena saat ini masih dalam proses fs (feasibility study/studi kelayakan) dan ditargetkan tuntas pada akhir Agustus tahun ini,” tuturnya.

Perusahaan berpelat merah tersebut juga berencana untuk membangun proyek pembangkit listrik. Suradi mengungkapkan setidaknya ada 4 proyek kelistrikan yang saat ini sedang diincar oleh Wika.

Keempat proyek tersebut ialah pembangunan transmisi listrik dengan kapasitas 2x1.000 MW di Jawa, kemudian proyek unsolisited dengan kapasitas 2x1.000 MW di Banten dan 2x600 MW di Lampung, serta tender transmisi listrik di Trans-Sumatra.

Namun, untuk merealisasikan rencana pembangunan proyek tersebut. Suradi menyatakan perusahaannya membutuhkan dana yang cukup besar. Dia memperhitungkan untuk 1 MW setidaknya dibutuhkan dana US$1,5 sampai dengan US$2 juta.

“Sekarang masih dalam proses penjajakan, tetapi untuk merealisasikannya kami butuh support dari pemerintah sebab equity Wika terbatas besarannya,” jelasnya.

Berdasarkan salinan surat Kementerian BUMN yang kepada Komisi VI DPR, terdapat 29 perusahaan BUMN yang mengajukan PMN senilai Rp43,12 triliun dalam Rancangan APBN 2016 yang sedang disusun oleh pemerintah.

Dalam surat tersebut, PMN untuk Wika adalah Rp3 triliun. Selain Wika, terdapat sejumlah BUMN konstruksi lainnya yang juga mengajukan PMN pada tahun 2016, seperti PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp5 triliun dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper