Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyambut baik ajakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama untuk melakukan proses tukar sebagian saham antara PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan PT KAI Commuter Jakarta (KCJ).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan kementeriannya senang terhadap usulan tersebut karena integrasi yang terstruktur ini baik bagi kedua belah pihak.
“Kita senang-senang saja karena itu sesuatu yang terstruktur. Kita terus terang juga ingin bertemu dengan Pak Gubernur karena ingin berbicara mengenai LRT [light rapid transit]. Saya rasa ini harus kita kerjasamakan juga,” katanya saat ditemui di kediamannya di Widya Chandra, Sabtu (20/6/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kurniadi Atmosasmito mengatakan perusahaan akan melakukan perhitungan saham terlebih dahulu guna menentukan skema share swap ini.
Menurutnya, perhitungan ini juga terkait dengan nilai keekonomiannya mengingat PT KCJ merupakan salah satu anak usaha yang kuat dibawah PT KAI.
“Kita akan terus proses. [Waktunya] Enggak akan terlalu lama, maksimal dua bulan selesai,” ujarnya.
Selain itu, Kurniadi menilai selama tarif MRT bisa disubsidi oleh pemerintah daerah maka keuntungan sudah pasti ada bagi KCJ karena commuter line sendiri tarifnya disubsidi oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajak PT KAI untuk mengeksekusi proses share swap sebagian kepemilikan saham di PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).
Gubernur DKI Jakarta yang akrab dipanggil Ahok mengungkapkan share swap ini akan memudahkan semua pihak dalam menghadirkan rencana integrasi transportasi massal berbasis rel di Ibu Kota. Perihal tukar saham ini sudah disampaikan oleh Ahok langsung kepada Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro.
Edi mengaku pihaknya secara prinsip sepakat, tetapi harus meminta izin dari Menteri BUMN terlebih dahulu.