Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena El Nino yang diperkirakan terjadi pada Juli hingga November tahun ini berdampak positif terhadap sektor kelautan dan perikanan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balibang) Kelautan dan Perikanan Ahmad Poernomo mengatakan fenomena ini memang akan meningkatkan produksi ikan.
Pasalnya, fenomena ini menyebabkan ikan yang kerap bermigrasi akan terjebak di perairan Indonesia. Saat fenomena itu terjadi, suhu perairan Indonesia sedang tinggi.
"Jadi tidak bisa kembali ke tempat semula, maka ikan itu ada di tempat kita. Muter-muter di kita saja," ujarnya, Rabu (17/6/2015).
Selain ikan, produksi garam pun diperkirakan akan naik. Dengan demikian, rencana pemerintah untuk mencapai swasembada garam optimis bisa terkejar.
DAMPAK NEGATIF
Di sisi lain, Ahmad mengatakan fenomena ini justru berdampak negatif pada perikanan budidaya. Pasalnya, tingginya suhu permukaan air akan berakibat pada munculnya berbagai penyakit.
"Ini yang harus diantisipasi agar penyakit ini tidak timbul," katanya.
Dari data KKP, tahun ini produksi perikanan ditargetkan dapat mencapai 24,12 juta ton. Dari data tersebut, produksi perikanan budidaya sebesar 17,9 juta ton, sedangkan perikanan tangkap sebesar 6,2 juta ton.
Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi garam lokal bisa mencapai 2,9 juta ton dengan rincian 1 juta ton kualitas industri dan 1,9 juta ton garam kualitas konsumsi.
Selain itu, untuk mencegah penyakit di perikanan budidaya ini, pemerintah akan membentuk kompartemen penanganan dan deklarasi per wilayah untuk mencegah menyebarnya penyakit serta meningkatkan promosi di luar negeri.