Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyelenggara Bali Travel 2015 Kritik Peran Minimalis Kementerian Pariwisata

Pihak penyelenggara Bali Beyond Travel Fair (BBTF) 2015 mengharapkan Kementerian Pariwisata harus terlibat lebih dalam untuk membantu serta mengkomunikasikan ajang bisnis pariwisata tersebut ke dunia luar.
Travel Fair/ilustrasi
Travel Fair/ilustrasi

Bisnis.com, NUSA DUA - Pihak penyelenggara Bali Beyond Travel Fair (BBTF) 2015 mengharapkan Kementerian Pariwisata harus terlibat lebih dalam untuk membantu serta mengkomunikasikan ajang bisnis pariwisata tersebut ke dunia luar.

Tanto Ruwiyadi, Wakil Ketua BBTF 2015, mengatakan hingga saat ini keterlibatan pemerintah pusat yakni kementerian pariwisata hanya sebatas pada pembiayaan.

"Tahun ini anggaran BBTF mencapai Rp23 miliar dan pihak kementerian hanya membantu di bawah 10%," terangnya, Kamis (11/6/2015).

Dia menyatakan jika kegiatan ini akan diadakan setiap tahunnya, untuk pendanaan dapat dilakukan jauh-jauh hari karena pihaknya pun sudah bisa menentukan tahun berikutnya tanggal berapa BBTF akan digelar yang artinya untuk membuat anggaran tahun depan panitia juga sudah bisa.

"Setelah ini kami akan duduk dengan kementerian untuk membicarakan fokus pada venue penyewaan lahan karena itu adalah cost yang paling besar dan akan diserahkan pada kementerian," ucapnya.

Dia berharap sebelum presiden berpidato 17 Agustus, sudah ada komitmen anggaran yang masuk di kementerian. "Kami sewa lahan sekitar Rp3 miliar tahun ini dan tahun depan jika menggunakan tempat yang sama tidak akan berbeda jauh dengan tahun ini," jelasnya.

Dia menambahkan, selain itu pihaknya menginginkan kementerian pariwisata terlibat untuk berkomunikasi dengan kementerian dari negara-negara Asean dan menghimbau kepada mereka bahwa BBTF adalah event andalan Indonesia dan masing-masing negara harus ikut hadir serta mewakili masing-masing negara.

"Jika panitia saja tidak cukup, pemerintah pun harus mengambil peran karena untuk melibatkan antar negara juga harus melibatkan pemerintah. Tahapan berikutnya,  jangkauan kami ke negara-negara di Asean dulu," paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper