Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Kelebihan Pasok DOC, Perlu Kebijakan Afkir

Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mewajibkan breeding farm melakukan peremajaan ayam yang sudah tua (afkir) dini Parent Stock (PS).

Bisnis.com,JAKARTA—Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mewajibkan breeding farm melakukan peremajaan ayam yang sudah tua (afkir) dini Parent Stock (PS).

Ketua Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) Sigit Prabowo mengatakan hal ini diperlukan untuk mengatasi kelebihan produksi ayam umur sehari (day old chick/DOC).

Menurutnya, afkir PS biasanya dilakukan saat umur 68 minggu – 70 minggu. Dia mengatakan afkir PS sebaiknya dilakukan di umur 50 minggu untuk membantu mengendalikan suplai yang sudah berlebih tersebut.

“Ini bisa membantu pengurangan produksi sekitar 20%,” katanya kepada Bisnis, Senin (1/6).

Saat ini, produksi DOC tercatat sebesar 56 juta ekor per minggu. Produksi ini dinilai masih tinggi meski sudah dikurangi dengan adanya pemangkasan produksi hingga 20%.

Sebelum ada kebijakan ini, lanjutnya, produksi DOC tercatat sebesar 64 juta ekor per minggu.

Sigit mengatakan kebutuhan DOC normal konsumen sekitar 45 juta ekor per minggu. Menghadapi lebaran nanti, permintaan terhadap DOC dipastikan naik 10%.

“Kebutuhan lebara sekitar 49 juta – 50 juta ekor per minggu. Jadi masih ada kelebihan sekitar 6 juta ekor per minggu. Nanti bisa dibuktikan setelah lebaran pasti terjadi penumpukan,” ujarnya.

Dia mengatakan kelebihan suplai DOC menyebabkan peternak merugi. Apalagi, jumlah produksi DOC diperkirakan akan terus naik hingga 70 juta ekor per minggu pada akhir tahun ini.

Sigit menjelaskan fakta meruginya peternak ini dibuktikan dengan jumlah peternak rakyat yang terus berkurang.

Sebelum tahun 2009, lanjutnya, jumlah peternak nasional tercatat masih 130.000 pelaku.

Namun, setelah UU No.18 Tahun 2009 yang mendorong pertumbuhan integrator Penanaman Modal Asing (PMA), jumlah peternak rakyat hanya tinggal sekitar 15.000 pelaku.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper