Bisnis.com, JAKARTA—PT Indo Tambangraya Megah Tbk siap membangun pembangkit listrik berkapasitas 1.000 mega watt yang diperkirakan mulai dieksekusi pada 2016.
Direktur Indo Tambangraya Megah Edward Manurung mengatakan pihaknya akan menggandeng pihak ketiga untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV). Jika target groundbreaking bisa dilakukan pada tahun depan, fasilitas tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada 2020.
“Kami sedang melakukan evaluasi untuk mengerjakan proyek ini,” katanya kepada Bisnis, Rabu (20/5/2015).
Menurut Edward, untuk membangun fasilitas tersebut dibutuhkan dana tidak sedikit. Biaya investasi 1 MW diperkirakan mencapai US$2 juta. Dengan demikian, penambang batu bara ini diperkirakan harus mengeluarkan investasi US$2 miliar guna memebangun fasilitas tersebut.
Edward menuturkan pihaknya akan mengandalkan kombinasi antara kas internal dan pendanaan eksternal. Namun, perseroan enggan membuka lebih jauh terkait project financing yang hendak dijajaki. Sampai kuartal I/2015, arus kas dan setara kas perseroan mencapai US$273,9 juta.
Menurut catatan Bisnis.com, rencana emiten berkode ITMG untuk membangun power plant ini sebenarnya sudah bergulir sejak tahun lalu. Kabar awal yang beredar menyebutkan perseroan akan membangun pembangkit berkapasitas 100 MW. []