Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMBANGKAN MANDEH: Menpar Ajak Tasweek Kuncurkan Investasi

Pemerintah mengajak investor asing menanamkan modal untuk mengembangkan sejumlah objek wisata dalam negeri. Salah satunya kawasan Mandeh, di Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Kawasan Wisata Mandeh/Antara
Kawasan Wisata Mandeh/Antara
Bisnis.com, PADANG — Pemerintah mengajak investor asing menanamkan modal untuk mengembangkan sejumlah objek wisata dalam negeri. Salah satunya kawasan Mandeh, di Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak sejumlah investor untuk ikut mengembangkan kawasan itu. Salah satu investor yang diajak adalah Tasweek Real Estate Development and Marketing asal Uni Emirates Arab.
“Kami undang Tasweek untuk invest. Mereka sudah sepakat investasi di Bintan. Kami juga tawarkan masuk Mandeh,” katanya, Sabtu (16/5/2015).
Menurutnya, pengembangan Mandeh yang masuk dalam Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) nasional memerlukan investasi besar. Tidak cukup hanya mengandalkan anggaran pemerintah.
Beberapa kawasan wisata yang menjadi prioritas investasi itu di antaranya kawasan Mandalika (Lombok), Nusa Dua (Bali), Bintan (Kepri), dan menyusul kawasan Mandeh.
Dia mengatakan sejumlah investor, termasuk Tasweek sudah menyatakan minat untuk investasi pariwisata dalam negeri. Selain itu, juga Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC) yang tertarik mengembangkan Mandeh.
Adapun, Tasweek di awal tahun ini menginvestasikan modalnya US$300 juta atau sekitar Rp3,9 triliun untuk pengembangan resort dan kondominiun di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Dalam situs resmi perusahaan, CEO Tasweek Masood Al Awar mengatakan alasan membidik Indonesia karena sektor properti yang tumbuh pesat, fundamental pasar yang terjaga, sehingga meningkatkan kepercayaan investor.
“Kami akan gandeng investor lokal untuk proyek ini, sehingga terjalin kerjasama yang baik dan saling menguntungkan,” katanya.
Perusahaan yang berkantor di Dubai itu akan menggarap 26 hektare lahan di Bintan dengan membangun apartemen, hotel dan resort mewah. Dalam kawasan tersebut dibangun 34 villa, hotel dengan 250 kamar, mal, perumahan hingga apartemen 20 lantai yang terdiri dari 840 unit.
Lokasi yang akan dibangun itu hanya berjarak 45 menit dari Singapura. Perusahaan properti ternama di Timur Tengah itu tidak menutup kemungkinan untuk investasi di daerah lainnya di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Andrinof Chaniago mengatakan pengembangan Mandeh diprioritaskan dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku utama.
“Kami akan lakukan pembinaan kepada masyarakat, sehingga Mandeh ke depan akan contoh pengembangan pariwisata terpadu yang melibatkan masyarakat secara utuh,” katanya.
Dia mengakui, karena luas Mandeh yang mencapai 18.000 hektare diperlukan investasi untuk pengembangan lebih lanjut. Investasi itu diharapkan menjadi stimulus bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper