Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mendahulukan pembangunan perumahan di atas lahan yang dimiliki senilai Rp4,2 triliun. Perusahaan secara total akan mengucurkan Rp46 triliun bagi program 1 juta rumah untuk tahun ini.
Elvyn G. Masassya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan pengucuran investasi ini dimulai setelah revisi peraturan presiden tentang penempatan investasi BPJS rampung pada pertengahan Mei 2015 mendatang. Dalam revisi ini investasi properti akan dinaikan dari 5% menjadi 30%.
"Dari jumlah ini sebanyak Rp19 triliun merupakan bentuk penyertaan langsung, sedangkan sisanya akan ditempatkan dalam investasi yang mendukung agar pekerja memiliki kemudahan memiliki rumah " ujar Elvyn di Bandung, seperti dikutip Bisnis, Jumat (15/5/2015).
Lebih lanjut, Elvyn menjelaskan, bentuk penyertaan langsung yang dilakukan berupa pembangunan rumah tapak hingga rumah susun sewa untuk pekerja.
Sedangkan dana sebesar Rp27 triliun sisanya akan ditempatkan pada bank yang mendukung perumahan maupun kontrak investasi kolektif untuk proyek perumahan.
Selain itu, perusahaan juga memberikan subsidi langsung kepada pekerja berupa uang muka ataupun subsidi bunga untuk kepemilikan rumah.
"Kita akan mendukung baik dari sisi supply maupun demand," ujar Elvyn.