Bisnis.com, JAKARTA - Dua perusahaan asal China, yakni Beijing Set Force Technology Development Co Ltd dan China Railway Enggineering Design Institute Co. Ltd menjajaki investasi dalam Program Satu Juta Rumah.
Perwakilan dari Beijing Set Force Technology Development Co Ltd, Lei Guan Ling menuturkan teknologi rumah dengan sistem panel yang dikembangkan perusahaannya dapat membantu pemerintah Indonesia dalam rangka mempercepat program penyediaan hunian tersebut.
“Kami memiliki panelized system housing yang dapat mempercepat waktu pembangunan rumah. Teknologi tersebut telah digunakan pemerintah China sejak 2011 dan berhasil untuk pembangunan jutaan rumah bagi warga China,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (11/5/2015).
Beberapa waktu lalu, Lei Guan Ling melakukan kunjungan ke Jakarta. Menurutnya, program 1 Juta Rumah di Indonesia tentu membutuhkan teknologi yang mampu mempercepat pembangunan. Dia mengklaim panelized system housing mampu menghemat waktu konstruksi 15%–30%.
Teknologi tersebut tidak hanya terbatas untuk rumah tapak, melainkan juga bisa digunakan untuk pembangunan rumah susun. Dengan sistem itu, perusahaannya di China bisa membangun tiga rumah ukuran 36 meter persegi dengan 4 orang pekerja dalam waktu 1 hari.
"Panel dan tulang untuk pembangunan hunian semuanya sudah dibuat di pabrik dan dengan sistem knock down. Karena itu, rumah tersebut bisa lebih cepat dibangun, sekaligus tahan terhadap cuaca,” terangnya.
Guan Ling menambahkan pembangunan perumahan merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan oleh pemerintah bukan hanya di Indonesia, tetapi juga negara-negara lain di dunia.
China sebagai negara padat penduduk mendorong pembangunan perumahan dengan proses konstruksi yang cepat disertai harga yang terjangkau bagi masyarakatnya.
Penjajakan perusahaannya ke Indonesia, sambung Guan Ling, merupakan tindak lanjut hasil kunjungan kerja yang dilakukan Presiden Joko Widodo ke China beberapa waktu lalu.
Pihaknya juga ingin memaparkan teknologi panelized system housing kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimoeljono.