Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi di KEK Sei Mangke Terkendala Infrastruktur

PT Perkebunan Nusantara III sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke menilai ketidaksiapan infrastruktur menjadi penghambat utama minimnya realisasi investasi di kawasan ini.

Bisnis.com, MEDAN—PT Perkebunan Nusantara III sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke menilai ketidaksiapan infrastruktur menjadi penghambat utama minimnya realisasi investasi di kawasan ini.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN III Alexander Maha menuturkan, salah satu kelemahan realisasi investasi di kawasan industri di Indonesia adalah membangun infrastruktur setelah ada investor.

"Intinya, ini bisa sukses kalau supply creates demand. Seharusnya kita menyiapkan terlebih dulu infrastrukturnya seperti pembangunan jalan tol, pasokan listrik, jalur kereta api, baru kita mengundang investor datang. Di sini kan berbeda. Lihat Tiongkok, bahkan hingga apartemen kosong di kawasan saja sudah disiapkan," tutur Alexander, Jumat (8/5/2015).

Lebih lanjut, sebut Alexander, di Indonesia, infrastruktur yang telah dibangun namun tidak segera digunakan dapat disebut kerugian negara karena termasuk aset yang tidak dimanfaatkan.

"Membuat kawasan industri ini tidak mudah. Kalau di Tiongkok mereka tidak perduli, semuanya dibangun dulu. Permasalahan kedua adalah pembebasan lahan. Di sana tidak ada masalah ini. Kami bukan tidak ingin progress-nya cepat," tambah Alexander.

Adapun, PTPN III menargetkan KEK Sei Mangke penuh dengan investor selama 10 tahun ke depan.

Sekretaris Dewan Nasional KEK Eno Suharto menyebutkan pembangunan infrastruktur harus mendapatkan dukungan pemerintah pusat dan daerah. Beberapa infrastruktur yang menjadi prioritas di kawasan industri yakni jalan dan pelabuhan.

"Untuk KEK Sei Mangke, pemerintah pusat sudah mempercepat pembangunan jalan nasional, bahkan sudah masuk RPJM begitu juga dengan jalan kabupaten. Sementara itu, pembangunan jalur kereta api Tebing Tinggi-Belawan dan ke Kuala Tanjung sedang dalam proses. Pelabuhan Belawan juga perlu direvitalisasi, sembari menunggu Kuala Tanjung selesai," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper