Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Swiss akan memberikan hibah senilai US$5 juta kepada Indonesia untuk menyediakan asistensi teknis guna memperkuat sistem administrasi, prosedur dan kebijakan perpajakan.
Hibah tersebut akan dikelola oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk selanjutnya diimplementasikan melalui serangkaian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Kepala ADB Bidang Cofinancing Operation Rune Stoem dan Duta Sekretariat Negara Swiss Bidang Ekonomi Beatrice Maser Mallor.
"Pemerintah daerah berpotensi untuk meningkatkan penerimaan pajak dari aktivitas ekonomi masyarakatnya. Hal ini memerlukan perbaikan kerangka regulasi dan dukungan untuk desentralisasi fiskal, " kata Stroem dalam siaran pers, Kamis (7/5/2015).
Sebagai bagian dari perjanjian pendanaan bersama, Pemerintah Swiss akan memberikan hibah US$5 juta untuk dikelola oleh ADB.
Dana tersebut akan dimanfaatkan bersama Kementerian Keuangan dan lima pemerintah daerah yang dipilih untuk melaksanakan pilot project peningkatan administrasi pajak.
Kerja sama tersebut berupa asistensi teknis yang bertujuan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan daerah, khususnya di bidang administrasi, prosedur, dan regulasi perpajakan.
Tata kelola pajak yang lebih baik diharapakan dapat meningkatkan pendapatan pusat dan daerah, serta mendongkrak tingkat kepatuhan pajak.
Pada tahun ini, pemerintah Indonesia menargetkan setoran pajak sebesar Rp1.294 triliun. Target tersebut meningkat lebih dari Rp400 triliun dibandingkan tahun lalu.
.jpg?w=300&h=221)
